Rindu yang Tak Bertepi
aku merindumu
dalam pagutan sunyi
yang merengkuh hati
aku merindumu
dalam balutan senyap
yang melayang di udara
aku semakin merindumu
dalam buaian hening
yang mengayun tilam
aku semakin merindumu
dalam serpihan sepi
yang memeluk jiwa
aku sadari merindumu
seperti debur ombak yang bergulung
dan terhempas di pinggir pantai
aku sadari merindumu
seperti mendung yang menggelayut
dan menjadi titik air menyapa bumi
aku sadari merindumu
seperti hembusan sang bayu
berkelana mengikuti tekanan anginnya
kekecewaan...
kebahagiaan...
air mata...
senyuman...
ketiadaberdayaan...
perjuangan...
terurap menyatu..
mewarna dinding tebal nan tinggi
aku masih merindumu
bersama kepak kupu-kupu
yang menari di bebungaan
setelah menyelesaikan metamorfosisnya
aku masih merindumu
di sela tetes embun di dedaunan
yang memberi kesejukan
meski sekejap menguap lenyap
setelah semua yang terjadi...
setelah semua yang dialami...
setelah semua yang dirasai...
aku selalu merindumu
seumur hidupku
seperti janji mentari pagi
yang menyapa semesta setiap hari
lagi...
lagi...
dan lagi...
# 22.07.2017
# written by Dewi Leyly