Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Apa Kata Founder Mag Fire? Tentang Adopsi Teknologi dan Penerimaan Sosial Kompor Surya di Indonesia

18 September 2025   15:49 Diperbarui: 18 September 2025   15:49 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibrahim dan komunitas berkelanjutan di Cirebon sedang uji coba kompor surya. Sumber dokpri.

Akhir pekan lalu aku berkesempatan berbincang dengan seorang anak muda yang inspiratif. K-Ners yang pernah membaca artikelku dengan judul Ibrahim, Founder Mag Fire Lulus S2 MBA ITB tentu tidak asing dengan ulasanku tentang kompor surya. 

Senang sekali nih hari sedang cerah ditemani matahari yang bersinar hangat.  Obrolan kami berlangsung di teras yang sejuk karena dinaungi pohon tanjung yang rindang. Harum bunga kamboja yang terbawa angin semilir bagai mood booster. 

Aku ingat tentang Mag Fire karya inovasi berupa kompor surya yang digagas oleh Ibrahim. Selama dua tahun lebih dia mengembangkan prototype yang kemudian dilaksanakan uji coba pemanfaatannya bersama komunitas berkelanjutan di Bandung, Kuningan, Solo, dan Cirebon.

Uji coba kompor surya bersama komunitas berkelanjutan di Bandung. Sumber dokpri.
Uji coba kompor surya bersama komunitas berkelanjutan di Bandung. Sumber dokpri.

Aku cukup penasaran dengan hasil penelitian yang dilakukan Ibrahim yang juga telah dijadikan tesis sebagai syarat kelulusannya dari program studi Magister Business Administration Institut Teknologi Bandung.

Apa yang ingin diteliti dalam uji coba tersebut? Menurut Ibrahim yang telah lulus dan diwisuda pada bulan April 2024 inovasi kompor surya ini perlu dicoba oleh ibu rumah tangga yang menjadi sasaran atau subyek pengguna utama. Komunitas berkelanjutan sebagai tempat ibu rumah tangga melakukan aktivitas pembelajaran juga mendukung kegiatan uji coba ini.

ITB mengapresiasi karya inovasi kompor surya. Sumber dokpri.
ITB mengapresiasi karya inovasi kompor surya. Sumber dokpri.

Adopsi teknologi dan penerimaan sosial kompor surya diteliti oleh Ibrahim selama lebih dari 6 bulan. Kesimpulan dari pembahasan mengenai adopsi teknologi dan penerimaan sosial kompor surya di Indonesia adalah bahwa, berdasarkan temuan dan analisis, terdapat bukti adanya adopsi teknologi dan penerimaan sosial kompor surya di kalangan komunitas berkelanjutan di Indonesia. 

Ibrahim dan karya inovasinya diliput oleh media. Sumber dokpri.
Ibrahim dan karya inovasinya diliput oleh media. Sumber dokpri.

Ibrahim mengatakan bahwa dalam hal adopsi teknologi, temuan menunjukkan bahwa komunitas ibu rumah tangga yang berpartisipasi dalam proyek Teras Hijau di Bandung mampu belajar menggunakan kompor surya dalam waktu yang relatif singkat. Mereka menyatakan dan  menganggapnya sebagai alternatif yang layak untuk kompor gas dalam memasak pada siang hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun