Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Beruntung Aku Sudah Mengunjungi Borobudur 3 Kali

9 Juni 2022   11:23 Diperbarui: 9 Juni 2022   12:21 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak di kejauhan Stupa Utama Borobudur. Dokumen pribadi.

Borobudur sedang heboh menjadi perbincangan para pencinta traveling. Ada yang menyoal tentang harga tiket, katanya akan sulit dijangkau jika dipatok tarif Rp.750.000,-. Tak luput juga berseliweran foto pengunjung Borobudur yang duduk di batu stupa dan dianggap melanggar peraturan. 

Iya jelas sekali terlihat papan larangan duduk di batu stupa, tapi tetap ngeyel plus santai saja melakukannya. Tampaknya mereka tidak ambil pusing dengan akibat perbuatannya dapat merusak batu-batu stupa tersebut.

Pengalaman Berkunjung ke Borobudur

Aku pertama kali berkunjung ke Borobudur saat duduk di bangku SMA tahun 1987. Saat itu liburan sekolah, jadi suasana sangat ramai di Borobudur. Seingatku belum ada larangan untuk naik hingga ke puncak. Pengunjung bebas duduk-duduk di batu stupa dan berfoto. Sebagian besar berusaha juga memasukkan tangannya lewat sela-sela stupa untuk memegang patung yang ada di dalamnya. 

Kunjungan kedua tahun 2006 bersama suami beserta 2 anakku, Kaka dan Mas yang masih duduk dibangku SD. Sengaja aku ajak mereka mengunjungi Borobudur karena ada salah satu materi pelajaran IPS yang menjelaskan tentang karya bangsa Indonesia yang tercatat sebagai salah satu dari 'Tujuh Keajaiban Dunia'. 

Aku dan suami sewaktu kuliah di jurusan Teknik Arsitektur ITB juga mendapat matakuliah Sejarah dan Kritik Arsitektur. Salah satu topik menarik yang adalah tentang arsitektur Borobudur.

Pohon beringin dan tulisan Borobudur di pelataran luar. Dokumen pribadi.
Pohon beringin dan tulisan Borobudur di pelataran luar. Dokumen pribadi.

Nah .. Pada tahun 2017  aku berkunjung lagi untuk ketiga kalinya ke Borobudur bersama Teteh anak bungsuku. Saat itu misi kunjungan adalah mengenalkan siapa Arsitek Borobudur? Teteh penasaran dengan nama himpunan mahasiswa yaitu IMA-Gunadharma ITB. Kejadiannya tidak sengaja sih ... Waktu itu Teteh aku ajak main ke kampus ITB dan aku bilang mau ada ketemuan sama teman-teman AR89. 

Ternyata Teteh menyimak obrolanku bersama teman-teman tentang keseruan saat Ospek Jurusan (OsJur) untuk menjadi anggota IMA-Gunadharma. Rasa penasaran siapa sih Gunadharma itu? Sampai dipilih menjadi nama himpunan?

Misteri Gunadharma sang perancang Borobudur telah aku tuliskan di Kompasiana pada bulan Desember 2020. Pembacanya lumayan sudah 1.800 orang.

Kunjungan ketiga ke Borobudur tahun 2017 bersama Teteh anakku bungsu. Dokumen pribadi.
Kunjungan ketiga ke Borobudur tahun 2017 bersama Teteh anakku bungsu. Dokumen pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun