Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bedah Novel "Bumi", "Bulan", "Matahari" dan "Bintang" Tere Liye

17 Desember 2020   17:42 Diperbarui: 17 Desember 2020   19:26 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah Empat serangkai novel seri Bumi Tere Liye (dokpri)

Membaca novel setebal 400 halaman lebih rasanya lebih asyik kalau sudah membaca sedikit ulasannya. Paling tidak mengurangi rasa menyesal ketika harus mengeluarkan dana hampir Rp. 400.000,- untuk empat serangkai novel seri Bumi Tere Liye. Penerbit PT. Gramedia memasukkan novel ini dalam kategori novel remaja 13+. 

Siyaaappp lah! Teteh Maryam Aliyya Al Kindi, anakku bungsu bulan November 2020 sudah 13 tahun jadi boleh membaca novel ini. Rencananya sih untuk menemani liburan Desember yang akan lebih banyak di rumah saja.

Buku pertama berjudul Bumi dibandrol harga untuk pulau Jawa Rp. 103.000,-. Episode 1 : Namaku Raib. Aku ternyata amat berbeda. Aku memiliki kekuatan. Namaku Raib, gadis remaja usia lima belas tahun. Aku bisa menghilang, dalam artian benar-benar menghilang.

Episode 19 : "Kamu tidak bisa menghilangkan sesuatu yang sejatinya sudah tidak kasar mata, Nak." Sosok tinggi kurus di dalam cermin tertawa pelan. Aku tidak mengerti kalimatnya, tapi itu tidak masalah, karena aku juga tidak peduli padanya sekarang. Si Putih mengeong pelan di gendonganku, meringkuk memasukkan kepalanya. Aku masih bersandar di dinding kamar. Hujan di luar semakin deras, boleh jadi Mama di bawah jatuh tertidur sambil menonton televisi, sehingga tidak mendengar keributan di kamarku. Atau boleh jadi Mama memang tidak bisa mendengar kejadian di dalam kamar. 

"Sebelum aku pergi, kamu harus tahu. Kamu baru saja membuktikan bahwa rasa marah, panik, cemas bisa diubah menjadi kekuatan besar. Tapi itu bukan sumber motivasi yang baik. Kita tidak berharap kamu terdesak oleh sesuatu baru berhasil mengeluarkan kekuatan itu, bukan ? Semua akan terlanjur berantakan, bahkan sebelum kamu menyadarinya untuk marah."

"Nah, camkan baik-baik. Sumber kekuatan terbaik bagi manusia adalah yang kalian sering sebut tekad, kehendak. Jutaan tahun usia bumi. Ribuan tahun kehidupan tiba di dunia ini. Semua mencoba bertahan hidup. Kehendak besar mereka bahkan lebih kuat dibandingkan kekuatan itu sendiri. Dalam kasusmu, dibandingkan kekuatan menghilangkan, kehendak yang kokoh bisa menggandakan kekuatan yang kamu miliki menjadi berkali-kali lipat".

Siapakah sosok hitam yang mendatangi Raib malam-malam di kamarnya ? Di episode selanjutnya akan makin seru loh! Ada 45 episode dalam novel Bumi yang akan menemani kita menjelajahi keajaiban-keajaiban petualangan Raib bersama Miss Selena, Seli, dan Ali. Ada juga tokoh Av, Ilo dan Tog yang menambah seru novel ini.

Mari buka buku kedua berjudul Bulan. Harga yang harus kita bayar untuk novel setebal 390 halaman ini adalah Rp. 95.000,- untuk pulau Jawa. Episode 6 : Kami tidak mendarat di kamar atau ruangan, seperti waktu tersesat di Klan Bulan. Juga tidak di lapangan, stasiun, atau tempat-temapt yang bisa kubayangkan. Kami mendarat di ... astaga!

Hampir satu menit aku terseret putaran portal. Akhirnya sekitarku terang. Aku membuka mata. Cahaya matahari pagi menerpa wajahku, dan gemuruh suara langsung terdengar di sekitar. Tepuk tangan meriah, sorakan-sorakan. Seperti ada ribuan orang berkumpul, sedang bersuka cita. Kakiku masih sedikit limbung. Ily membantuku, memegang lenganku. 

Episode 17 : Pukul satu siang. Matahari berada di atas kepala. Sejak istirahat sarapan, kami sudah empat jam berlari tanpa henti, membelah padang rumput yang tidak ada habis-habisnya. Ali mulai mengeluh bosan. Sejauh mata memandang hanya rumput. Dia semakin sering tertinggal di belakang. Seli juga terlihat mulai lelah. Pinggang dan punggung kami terasa kebas. Kami belum pernah menunggang harimau salju dengan kecepatan tinggi tanpa henti selama ini. Biasanya kami berhenti setiap dua jam. Tapi karena Mena-tara-nata II tidak berhenti, kami terus mengikutinya.

Mengapa Raib dan ketiga orang temannya mengendarai harimau salju. Sedang apa mereka ? Apa yang membuat mereka tak bisa lagi surut ke belakang atau menolak pertarungan itu ? Pertanyaan yang bikin penasaran kan ? Yuk! Di baca dari halaman pertama sampai akhir ... Pasti tegang dan seru. Akhirnya seperti apa ya ? Rahasia ... He3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun