Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Berburu Jajanan di Pasar Tradisional Lasem dan Tempat Ikonik

30 Juni 2025   14:51 Diperbarui: 30 Juni 2025   15:57 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi Lelet John Soditan terkenal di kalangan warga. (Dokumentasi Pribadi)


Lasem merupakan sebuah kecamatan di Rembang yang punya kuliner dan tradisi yang unik. Kulinernya sebagian merupakan masakan peranakan. Sebelum berangkat aku telah mencatat beragam makanan yang ingin kucicipi selama di Lasem, dari lontong tuyuhan, sate serepeh, kelo merico, buah kawista, kopi lelet, hingga urap latoh.

Sayangnya karena acara yang begitu padat dari pagi hingga hampir tengah malam setiap harinya serta masakan penginapan yang minimalis, akhirnya saya baru berkesempatan untuk berkeliling cari jajanan pada hari terakhir. Namun, karena kami bisanya pergi sebelum acara dimulai pukul 09.00, tak banyak tempat yang bisa didatangi. Banyak juga yang masih tutup.

Adalah sahabat baru saya bernama Novi yang merupakan warga asli Lasem yang mengantarkan saya ke pasar tradisional dan ke beberapa tempat ikonik. Yuk kita mulai wisata kulinernya.

Pasar Tradisional Lasem rame saat pagi (Dokumentasi Pribadi)
Pasar Tradisional Lasem rame saat pagi (Dokumentasi Pribadi)
Salah satu tempat yang umumnya menyediakan jajanan dan masakan tradisional adalah pasar. Pasar Lasem ini terletak di belakang terminal. Pasar ini masih seperti pasar tradisional pada umumnya yang agak berantakan dan agak becek. Tapi mungkin itu salah satu daya tariknya.

Ada beberapa penjual jajanan berupa kue basah. Rata-rata jajannya mirip dengan di daerah lain, hanya namanya yang berbeda. Kuenya murah-murah, seribuan. Ada arem-arem, klobot jagung, sawut singkong, kue lapis, kue tok, dan aneka gorengan. Penjualnya kebanyakan nenek-nenek.

Beli jajan kue basah ke nenek, seribuan (Dokumentasi Pribadi)
Beli jajan kue basah ke nenek, seribuan (Dokumentasi Pribadi)
Saya membeli kue jagung dan sawut singkong. Kemudian lanjut berkeliling.

Ada penjual nasi jagung dengan bungkus daun. Aku ingin membeli tapi ingat dengan tujuan awalku, ingin mencobai masakan setempat. Perutku juga bakal tak muat jika menyantap semuanya.

Kemudian aku melihat penjual pecel dan pepes yang begitu laris. Aku jadi penasaran dan ikut mengantri. Pecelnya murah hanya tiga ribuan. Aneka gorengannya seribuan dengan ukuran besar-besar. Lalu pepesnya ini yang bikin tergoda. Isiannya beragam. Namun yang membuatku penasaran adalah pepes bandeng dan pepes telur rajungan.

Ada aneka pepes yang lezat. (Dokumentasi Pribadi)
Ada aneka pepes yang lezat. (Dokumentasi Pribadi)

Sayangnya kami tak menemukan kuliner yang kami cari di pasar. Penjual lontong tuyuhan, kelo merico, dan sate serepeh juga masih tutup.

Kopi Lelet John Soditan
Kami kemudian menuju warung kopi yang terkenal di kalangan warga lokal, yaitu Pak John Soditan. Tempatnya masuk gang tak jauh dari Alun-alun Lasem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun