Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Rasa dan Budaya di Kawasan Pasar Lama Tangerang

1 Juni 2025   09:23 Diperbarui: 1 Juni 2025   09:23 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semur ikannya menggunakan ikan salem. Kumasukkan juga potongan tomat, wortel, dan cabe ijo di dalamnya. Bumbunya ada bawang putih, bawang merah, lada, dan cabe. Aku tak menambahkan penyedap. Dalam waktu singkat, jadilah semur yang sedap dan hangat. 

Rasa kecapnya memang cocok dengan seleraku yang tak suka kecap yang begitu manis. Bumbu-bumbu baik dalam Kecap SH maupun Teng Giok Seng seperti melengkapi bumbu yang kumasukkan dalam masakan, menjadi semacam umami dan memperkuat rasa. 

Nasi goreng dengan kecap Benteng (dokpri) 
Nasi goreng dengan kecap Benteng (dokpri) 

Hari berikutnya aku memasak nasi goreng dengan Kecap Teng Giok Seng. Bumbunya hanya bawang putih, bawang merah, rebon, lada, dan cabe. Jadi deh. Sedap. 

Yuk kita bahas rasa dari suasana Pasar Lama dan  kultur yang masih dirawat.

Jelajah Sejarah dan Budaya Yuk
Menuju Kawasan Pasar Lama, Benteng, Tangerang, perlu transit dua kali jika naik kereta dari arah Bogor. Ini kali pertama aku transit dari Stasiun Duri. Agak deg-degan mengumpulkan jadwal kereta karena harus transit di Manggarai dan Duri. Semalam tidak bisa tidur karena takut kesiangan. 

Elsa menyambut peserta Temu Hidden Heritage di Pasar Lama (dokpri) 
Elsa menyambut peserta Temu Hidden Heritage di Pasar Lama (dokpri) 

Pada acara yang diadakan Minggu, 25 Mei 2025 rutenya terdiri Masjid Jami Kalipasir, tempat pembuatan kecap SH, dan Teng Giok Seng, Toapekong Kali, Roemboer, Rumah Oey Kim Tiang, Kelenteng Boen Tek Bio, Museum Benteng Heritage, dan diakhiri dengan Kedai Kopi Lampion. 

Stasiun Tangerang masuk Cagar Budaya (dokpri) 
Stasiun Tangerang masuk Cagar Budaya (dokpri) 

Kami berkumpul di Stasiun Tangerang pukul 08.30. Setelah berkenalan dan saling sapa, Elsa langsung mengajak rombongan pertama untuk berkenalan dengan stasiun yang tergolong tua ini. Stasiun Tangerang didirikan tahun 1889 oleh Belanda. Dulu fungsinya untuk mengangkut hasil pertanian seperti gula, beras ke ke Jakarta. Dulu di dekat stasiun ada perkebunan tebu. 

Masih ada becak (dokpri) 
Masih ada becak (dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun