Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membentuk Kebiasaan Baik Saat Ramadan

7 Maret 2025   23:50 Diperbarui: 7 Maret 2025   23:50 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membentuk kebiasaan baru seperti menyiram tanaman, lama-kelamaan akan tumbuh besar (sumber: Pixabay/Thopilong) 


Membentuk kebiasaan baru itu tidak mudah. Meskipun kita sudah membuat resolusi dan berniat untuk berolah raga setiap hari, tetapi jika tidak dilakukan secara konsisten setiap hari, lama-kelamaan diri kita akan membuat sejumlah alasan. Ehm lagi malas, besok saja deh berolah raga. Karena membentuk kebiasaan baik perlu niat dan komitmen yang kuat, bagaimana jika mencobanya dan memulainya pada bulan Ramadan? 

Dulu dipercaya suatu kebiasaan baru bisa terbentuk setelah 21 hari. Angka ini berasal dari pengalaman yang dialami oleh Maxwell Maltz, dokter bedah plastik pada tahun 1950an, yang mengamati aktivitas pasiennya. Ia menyimpulkan mereka yang mengalami bedah plastik akan bisa beradaptasi dengan kondisi tubuhnya rata-rata setelah 21 hari. 

Namun kemudian angka tersebut menjadi semacam mitos. Kemudian muncul pendapat lainnya yaitu kebiasaan terbentuk 18 -254
hari bergantung pada tiap individu tersebut. 

Angka yang berdasarkan penelitian dan kemudian dipercaya bisa membentuk kebiasaan adalah 66 hari. Jumlah hari ini ditetapkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University College London pada tahun 2009. Mereka melibatkan 96 orang untuk diamati oleh para peneliti tersebut. 

Bulan Ramadan untuk Membentuk Kebiasaan
Bulan Ramadan memang hanya 29-30 hari. Meski  tidak sampai 66 hari, bulan ini bisa menjadi awalan untuk menciptakan kebiasaan baik sehingga kualitas diri sendiri meningkat (self-growth).

Mengapa awalan yang baik itu pada bulan Ramadan? Oleh karena pada bulan ini umat muslim dilatih untuk berdisplin. Waktu untuk maksimal sahur dan waktu untuk berbuka puasa sudah jelas. Demikian juga dengan waktu ibadah seperti tarawih, juga ada pedoman waktu dan pelaksanaannya. 

Oleh karena rentang waktu sahur dan waktu berbuka puasa cukup panjang, maka di antara waktu-waktu tersebut bisa dimunculkan kegiatan yang bisa menjadi kebiasaan. Tadarusan setelah sholat Tarawih dan sholat Subuh, misalnya. Meskipun hanya 1-2 lembar atau hanya beberapa ayat setiap membaca, maka jumlah yang telah dibaca akan banyak setelah Ramadan selesai dan bisa diteruskan setelah masa berpuasa Ramadan telah lewat. 

Beberapa institusi mengadakan berbagai tantangan untuk menumbuhkan kebiasaan baik. Misalnya yang dilakukan Kompasiana dengan tantangan diari Ramadan yang telah berlangsung lebih dari lima tahun. Gramedia juga mengadakan Ngabuburead di mana peserta harus membaca buku setiap harinya selama Ramadan. Meskipun hanya 1-2 lembar buku yang dibaca, jika telaten lama-lama satu buku akan tamat. Lanjut ke buku lainnya. 

Bisa ikutan tantangan membaca buku saat Ramadan agar terbentuk kebiasaan (dokpri) 
Bisa ikutan tantangan membaca buku saat Ramadan agar terbentuk kebiasaan (dokpri) 

Ada banyak tantangan seru yang bisa dipilih sesuai minat. Ada juga tantangan untuk jelajah masjid, berbuka puasa atau sholat tarawih di masjid yang berbeda-beda setiap hari, untuk menambah wawasan dan mengenal berbagai masjid yang ada di kota tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun