Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jelajah Situs Heritage Jepara: Benteng Portugis dan Pertapaan Kalinyamat

7 Juni 2023   10:20 Diperbarui: 7 Juni 2023   19:22 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng Portugis yang miskin papan informasi (dokumen pribadi) 

Menuju Benteng Portugis dan Pertapaan Kalinyamat
Tak di Malang tak di Jepara, bulan ini panas begitu menyengat. Aku hanya beberapa saat menikmati Pantai Bandengan, kemudian sarapan sekaligus makan siang di Pantai Kampung Prau berupa makanan khas Jepara, Pindang Serani. 

Pantai Bandengan itu bagus, hanya kurang tertata rapi (dokumen pribadi) 
Pantai Bandengan itu bagus, hanya kurang tertata rapi (dokumen pribadi) 

Masakan ikan ini gurih asam segar dengan serai, kunyit, dan aneka bumbu lainnya. Pas disantap di cuaca yang panas. Daging ikan kakap yang tebal pas sebagai bahan kuah bumbu kuning ini. Cumi goreng tepung dan terung balado turut jadi teman nasi. Sebagai penutup adalah rujak buah dan es jeruk. Segar. 

Tapi rasa sejuk di badan ini tak bertahan lama. Aku bergegas menuju kendaraan. Kami selama satu jam kemudian menuju Benteng Portugis. Di Desa Banyumanis Kecamatan Donorojo, letaknya. 

Selama perjalanan, kami menjumpai penjual tape,   hutan karet, dan makam tokoh daerah, sawah-sawah serta melewati jalan menuju Petilasan Syekh Siti Jenar. 

Lokasi Benteng Portugis relatif agak sepi  pengunjungnya saat itu yang naik sampai ke atas bisa dihitung dengan jari. Kompleksnya lumayan besar dengan gerbang masuk yang anggun dan apik.  Pilar-pilar yang tangguh dan gaya bangunan Eropa lama dipertahankan, meski sebenarnya nampak jelas gerbang ini bangunan anyar. 

Tak lengkap ke Jepara tanpa pindang serani (dokumen pribadi) 
Tak lengkap ke Jepara tanpa pindang serani (dokumen pribadi) 

Di dalam kompleks ada beberapa replika meriam dan bekas dermaga. Di seberang terlihat sebuah pulau yang tak berpenghuni, Pulau Mandalika. 

Tak banyak yang bisa dijumpai di bawah. Kulihat beberapa pengunjung memilih untuk piknik, dengan menggelar tikar dan bersantap di bawah pohon. Di sini sebenarnya juga ada warung, toilet, dan mushola. 

Karena masih penasaran, kami pun menuju bagian atas. Ternyata memang tak banyak yang tersisa. Hanya reruntuhan tembok dan replika meriam. 

Aku terus berkeliling sekitar area. Ada replika rumah pohon Portugis. Tak ada papan informasi dan juga pemandu yang bisa bercerita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun