Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Lewat Ekonomi Inklusif, Perekonomian Terbantu untuk Pulih dan Bangkit

1 Agustus 2022   00:00 Diperbarui: 1 Agustus 2022   00:07 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo G20 Presidensi Indonesia 2022 (sumber: kompas.com) 

"Let your hopes, not your hurts, shape your future." -- Robert H. Schuller

Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar secara global. Tak sedikit negara yang perekonomiannya masih tertatih-tatih untuk bangkit dan kembali pulih. Demikian juga dengan masyarakatnya, tak sedikit yang ekonomi rumah tangganya terimbas. Oleh karenanya sungguh tepat apabila tema Presidensi G20 Indonesia 2022 adalah "Recover Together, Recover Stronger".

Dengan tema ini Indonesia menyerukan kepada negara-negara dan masyarakat global untuk saling berpegangan tangan dan saling mendukung agar bisa kembali pulih secara bersama-sama, terus tumbuh secara berkelanjutan. Tema ini tak tak hanya sekadar slogan yang indah, melainkan ditunjukkan secara nyata di Indonesia.

Dengan posisi Indonesia sebagai Presidensi G20, maka seolah-olah setiap negara melihat dan berkaca ke Indonesia. Apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan segenap lapisan masyarakatnya untuk bergerak bangkit dan terus tumbuh?

Memang Indonesia tak luput dari imbas pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Sejumlah pekerja terpaksa kehilangan lapangan pekerjaannya karena usaha yang memburuk.

Namun bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan gigih. Indonesia telah diterpa beberapa kali krisis ekonomi. Adanya krisis ekonomi tersebut memang melemahkan sejumlah sektor, namun juga membuka peluang lainnya. Diterpa beberapa kali krisis juga membuat mental bangsa menjadi lebih kuat, meskipun harus mengalami jatuh bangun.

Rakyat Indonesia adalah orang-orang yang optimis. Mereka selalu berupaya mencari jalur ke luar, mencari solusi dari setiap masalah. Mereka selalu berhasil menemukan cahaya ketika situasi gelap atau kondisi tak bersahabat.

Dan, Indonesia berhasil untuk bangkit. Perekonomian Indonesia kembali pulih. Terbukti pada triwulan pertama 2022, tingkat perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen. Hal ini sejalan dengan besaran permintaan kebutuhan dari dalam dan luar negeri yang kembali meningkat.

Ekonomi Inklusif Menjadi Salah Satu yang Disorot
Perekonomian di suatu bangsa sendiri akan ideal apabila tumbuh secara berkelanjutan dan bersifat inklusif. Hal ini menjadi salah satu pilar Presidensi G20 Indonesia 2022.

Salah satu agenda prioritas keuangan yang mendukung perekonomian berkelanjutan dan inklusif adalah financial inclusion dengan memanfaatkan teknologi digital dan mendorong kemajuan UMKM.

Perekonomian inklusif sendiri bermakna perekonomian yang merata, mampu membantu menyerap tenaga kerja, mengurangi ketimpangan untuk mengakses jasa layanan keuangan, dan mengurangi kesenjangan distribusi pendapatan.

Ada fenomena menarik selama krisis moneter dan krisis akibat pandemi berkepanjangan ini. Rupanya banyak perempuan di Indonesia yang menjadi penggerak untuk ke luar dari krisis ekonomi yang menimpa keluarganya.

Ketika si kepala rumah tangga mengalami pemutushubungan kerja, para wanita dengan kreativitas dan ketekunannya mengambil alih posisi pencari mata pencaharian dengan memanfaatkan ilmu dan kreasi yang dimilikinya. Mereka mengolah makanan untuk dijual, menjual tanaman, dan memanfaatkan limbah untuk diolah menjadi benda kerajinan yang bernilai.

UMKM juga menjadi salah satu penggerak roda perekonomian. Mereka tetap berupaya untuk bangkit dan beroperasi selama pandemi.

Namun memang tak semua perempuan dan UMKM memiliki akses untuk menikmati layanan dan jasa keuangan, seperti pembiayaan, perbankan, literasi dan edukasi digital marketing dan lainnya.

Oleh karenanya agar terwujud ekonomi inklusif maka Bank Indonesia, perbankan di Indonesia dan pihak-pihak lainnya yang terkait telah melakukan sejumlah upaya untuk mendorong inklusi ekonomi. Bukan hanya kepada perempuan dan UMKM, namun juga kepada para pemuda dan penyandang disabilitas.

Oleh karena nyatanya tak sedikit pemuda dan penyandang disabilitas yang juga belum tersentuh oleh akses keuangan dan mendapat literasi tentang teknologi keuangan. Padahal mereka adalah termasuk tenaga kerja produktif dan sering memiliki ide kreatif. 

Para penyandang disabilitas juga saat ini memiliki kesempatan lebih luas untuk bekerja, baik sektor nonformal maupun sektor formal. Dengan demikian semua orang, setiap lapisan masyarakat berhak untuk mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi dan mendapatkan akses ke layanan keuangan.

Jika diperhatikan saat ini Bank Indonesia, perbankan, jasa keuangan, dan lembaga-lembaga lainnya kerap memberikan edukasi dan literasi keuangan, juga literasi tentang teknologi keuangan dan teknologi digital.

Dengan diberikan literasi dan edukasi tentang keuangan, teknologi keuangan dan teknologi digital maka mereka bisa menjangkau konsumen dari mana saja. Mereka bisa memperluas pangsa pasar mereka dan mengetahui bagaimana cara menjual dengan memanfaatkan marketplace dan metode digital marketing lainnya.

Adanya literasi keuangan dan  teknologi keuangan akan membuat mereka paham cara mengelola pemasukan dan pengeluaran. Mereka bisa diajarkan cara menyisihkan pendapatan untuk menambah modal dan lainnya. Adanya open banking juga turut mendukung ekonomi dan keuangan inklusif.

Satu hal yang saya lihat sangat membantu terwujudnya ekonomi inklusif adalah fitur QRIS. Saat pulang kampung halaman, saya melihat hampir semua counter makanan di tempat istirahat dan lainnya menyediakan akses pembayaran melalui QRIS, di mana mudah diakses oleh eWallet dan perbankan.

Apabila usaha wanita, pemuda, penyandang disabilitas, dan UMKM tumbuh berkat ekonomi inklusif maka perekonomian negara juga ikut tumbuh. Hal ini akan menjadi contoh teladan yang baik bagi negara-negara lainnya untuk mengikuti jejak yang telah terlaksana di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun