Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Bincang Santai Bareng Awi Suryadi, Sutradara KKN di Desa Penari

10 Mei 2022   12:34 Diperbarui: 10 Mei 2022   19:52 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diding Boneng sebagai Mbah Buyut (sumber: Detik.com) 

Ia mengaku jika ia ingin sebuah perubahan dalam membesut film horor, sehingga film "KKN di Desa Penari" ini terasa berbeda dengan film-film horor yang pernah dibesutnya.

SimpleMan sendiri sebagai penutur dilibatkan dalam film ini. Ia ikut menjaga agar film ini sesuai dengan track cerita dalam utas yang dibuatnya.

Cerita dalam film sendiri tak banyak berubah dengan versi Twitter. Hanya sedikit yang ditambahkan, seperti adegan penyesalan Bima dan keputusan peserta KKN untuk segera kembali ke kampus mereka.

Obrolan kami masih panjang. Seorang penanya memuji deretan pemeran. Oleh Awi, sengaja ia memilih nama-nama yang relatif masih termasuk pendatang baru. Agar pemeran film juga tidak itu-itu saja. Wajah-wajah mereka juga masih cocok sebagai mahasiswa dan mahasiswi.

Diding Boneng sebagai Mbah Buyut (sumber: Detik.com) 
Diding Boneng sebagai Mbah Buyut (sumber: Detik.com) 

Ia menyukai penampilan Tissa Biani di sebuah film dan langsung mendapuknya sebagai Nur. Ia juga merasa tidak salah memilih Adinda Thomas sebagai Widya.


Tak sedikit yang terkejut dengan kehadiran Diding "Boneng" Zeta sebagai Mbah Buyut. Awi mengaku menyukai aktor ini sejak dulu. Ia penasaran bagaimana Diding saat ini.

Perlu adaptasi bagi Diding untuk kembali berakting. Apalagi perannya kali ini berbeda dengan film-film lawasnya yang umumnya bernuansa komedi. Dialognya sebagai Mbah Buyut cukup banyak dan ekspresinya pun serius. Namun, pilihannya tak salah. Diding Boneng berhasil mencuri perhatian.

Tentang Versi 'Uncut' dan 'Cut'

Proses pemisahan versi 'uncut' dan 'cut' untuk film ini berada ditampuk produser. Versi reguler adalah 'cut' yang memiliki rating penonton 13 tahun ke atas. Sedangkan versi 'uncut' diperuntukkan penonton 17 tahun ke atas karena ada adegan dewasa.

Menurut sutradara usia 44 tahun ini, versi 'uncut' versinya adalah 21 tahun ke atas. Namun mungkin dirasa kurang pas untuk penonton Indonesia maka versi 17 tahun ke atas yang dirilis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun