Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apakah Kompasiana Baik-baik Saja? (Tamat)

29 Desember 2021   20:27 Diperbarui: 29 Desember 2021   20:31 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer adalah sosok yang sebenarnya loyal tapi kondisi yang tak nyaman bisa membuat mereka berubah pikiran (sumber gambar: pusat franchise.com) 

Tentang komunikasi dan bentuk perhatian ke pembaca juga pernah diterapkan oleh Jawa Pos dalam bentuk Dewan Pembaca. Para pembaca loyal diseleksi dan kemudian diajak menjadi Dewan Pembaca. 

Mereka ibaratnya pengguna kartu prioritas di sebuah bank, diajak makan-makan, kumpul-kumpul, dan bisa ikut urun rembug secara periodik. Dewan Pembaca ini bergantian. Aku tidak tahu apakah ia masih ada. Tapi ide ini menarik, membuat Pelanggan loyal merasa diperhatikan.

Platform jurnalisme warga kerap membuat grup WA untuk menjembatani antara pengelola dan penulis. Dengan demikian penulis benar-benar diperlakukan sebagai aset, pendapatnya dianggap penting.

Bagaimana bila suatu hari kita perlu patungan menjadi K-premium agar K tetap eksis? (Sumber gambar: gjn.org) 
Bagaimana bila suatu hari kita perlu patungan menjadi K-premium agar K tetap eksis? (Sumber gambar: gjn.org) 

Bagaimana Bila Kompasiana Menjadi Medium CSR?
Satu lagi yang mengusik yakni masih soal finansial. Akhir-akhir ini Kompasiana dituntut untuk banyak menghasilkan keuntungan, tapi bagaimana bila model bisnis tersebut diubah. 

Bagaimana bila Kompasiana menjadi wadah CSR Kompas Group. Ia menjadi medium CSR Kompas Group dalam menyebarkan semangat literasi dan mengajak warganet aktif berbagi opini. Itu sebuah tujuan yang mulia.

Dengan demikian para punggawa Kompasiana bisa bekerja dengan lebih fokus mengutamakan kualitas konten, tidak pusing dengan urusan finansial. Wajah-wajah admin K dan mas Nurul juga bisa lebih cerah dan ceria seperti dulu.

Namun itu hanya usulan.

Ya tulisan berseri ini harus berakhir di sini. Keempat tulisan ini hanyalah kritikan dan usulan agar Kompasiana mendatang tetap eksis dan lebih baik.

Mendatang si penulis akan kembali menjadi 'kucing yang jinak' tidak lagi memasang cakar dan berpura-pura menjadi macan. Penulis akan kembali menulis hal-hal yang ringan.

Semoga Kompasiana selalu baik-baik saja!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun