Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Mengenang Kondisi Bus Kota Jakarta Dulu Lewat Lagu "Salah Jurusan" Rif

23 Juli 2021   23:52 Diperbarui: 24 Juli 2021   01:13 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dulu tak nyaman naik bus kota | sumber gambar: maingitardulu.com

Band /rif yang beraliran pop rock memiliki sejumlah hits. Selain "Radja", mereka juga beken lewat lagu "Bunga" "Lo Toe Ye", "Dunia", "Si Hebat", dan "Salah Jurusan". Lagu yang menurutku paling unik dan paling berkesan adalah "Salah Jurusan".

Tembang "Salah Jurusan" dirilis tahun 2002. Lagu ini masuk dalam album keempat band asal Bandung ini, bertajuk "... Dan Duniapun Tersenyum" yang dirilis tahun 2002.

Aku ingat awal-awal tinggal Jakarta saat mengikuti program magang kerja selama empat bulan di Sunter. Waktu itu numpang tinggal di kosan kakak di kawasan Warung Buncit. Alhasil aku harus naik Kopaja 20 bersambung Metro Mini 07 yang situasinya seperti dalam lagu tersebut.

Metro Mini dan Kopaja menjadi angkutan umum yang disukai dan dibenci warga Jakarta masa itu. Enaknya tarifnya murah, bisa berhenti dan distop di mana saja, rutenya juga lumayan jauh dan rata-rata sopirnya ugal-ugalan. Nggak enaknya, selain panas, bangku keras, juga rawan oleh pencopet.

Sebenarnya aku suka naik bus ini andaikata sopirnya tidak ugal-ugalan dan tidak ada pencopet. Tidak ber-AC sebenarnya bukan masalah.

Aku termasuk yang sedih bus tigaperempat seperti Metro Mini, Koantas, dan Kopaja ini rutenya banyak dihapus karena tak semua rute dicakup oleh TransJakarta, atau kalau dicakup pun harus transit berkali-kali sehingga makin menguras tenaga dan waktu. Sama halnya dengan rute bus Patas yang makin sedikit. Dengan adanya pandemi ini nasib bus kota makin perih.

Dalam lagu tersebut tergambar kisah seseorang yang hanya memiliki duit ngepas. Ia pun naik bus kota yang penuh penumpang. Ia berdiri berhimpitan dengan penumpang lain. Merasa panas dan pengap, serta merasai berbagai aroma.

Ku terjepit di dalam bis
Yang telah penuh beraneka aroma
Aroma

Apa daya uang pas-pasan. Tak ada cara lain pulang ke rumah selain naik bus kota.

Pada saat itulah ia membayangkan sesuatu. Situasi yang berbeda dengan kondisinya saat itu. Naik sedan mewah atau sekadar minum air dingin yang segar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun