Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Perpaduan Seru Heavy Metal dan Orkestra di Metallica S&M2

10 Oktober 2019   09:16 Diperbarui: 12 Oktober 2019   18:10 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diawali dengan gimmick antara pemain perkusi dan Lars Ulrich, drummer Metallica, penonton tak menduga jika lagu yang dimainkan berikutnya adalah tembang legendaris milik Metallica. "One".

Kontan tepuk tangan pun bergemuruh. Bioskop yang tadinya sepi dan penontonnya anteng kemudian mulai berubah. Para penonton termasuk aku sudah tak ragu-ragu lagi untuk ikut bernyanyi dan menggoyangkan kepala. "Oh please God, wake me".

Ada rasa senang dan terharu ketika lagu favoritku itu dimainkan di atas panggung Chase Center, San Francisco. Meskipun aransemennya berbeda dengan rekaman, terutama bagian intronya, lagu ini tetap luar biasa. Menyentuh, sekaligus indah.

"One" bercerita tentang mantan prajurit perang yang mengalami trauma. Ia melihat 'neraka' selama di medan tugas dan mimpi buruk itu kemudian terus menyertainya.

Lagu ini dibawakan dengan begitu gemilang oleh James Alan Hetfield, si vokalis Metallica. Kirk Hammet yang usianya tak lagi muda, tetap lincah memainkan melodi-melodi yang rumit sekaligus indah, memberiksn nyawa terhadap 'One'. 

Sedangkan harmonisasi orkestra memberikan tambahan atmosfer yang sendu dan melodius. Adegan-adegan prajurit yang berbaris di layar berbentuk lingkaran di atas panggung memberikan nuansa sentimentil.

Konsep panggungnya unik (sumber: metallica.com)
Konsep panggungnya unik (sumber: metallica.com)
Meski sudah tak muda mereka masih lincah (sumber:metallica.com)
Meski sudah tak muda mereka masih lincah (sumber:metallica.com)
Selama tujuhmenitan lagu ini dimainkan. Penonton yang menyesaki area pertunjukan memberikan tepuk tangan dan sorak sorai bergemuruh. Aku dan penonton lainnya yang 'hanya' menyimak di layar bioskop pun ikut-ikutan bertepuk tangan dan bersorak-sorai.

Menyaksikan Konser di Bioskop itu Pengalaman yang Unik
Metallica salah satu band rock yang selalu ada di hati. Aku mendengarkan satu-persatu lagunya hingga album "Reload". Beberapa tembangnya hingga kini masih sering kudengarkan, meskipun saat ini aku lebih terpapar oleh Slipknot.

Oleh karenanya ketika mendengar kabar konser ini aku jadi tergerak untuk menontonnya. Meski sekedar di layar bioskop. Sendirian, aku pun betah menyaksikan pertunjukan yang ditayangkan serentak di bioskop berbagai negara ini selama lebih dari 2, 5 jam.

Di Indonesia pertunjukan Metallica S&M2 ini terbatas. Hanya tayang di jaringan CGV di beberapa kota dan jamnya terbatas,yaitu pukul 19.00, meskipun juga ada studio di Jakarta yang menayangkannya pukul 19.30 dan 20.00 WIB.

Di Depok hanya ada satu studio yang memutar. Studio 2 pun hampir penuh hanya menyisakan dua deretan paling depan. Penonton sebagian besar didominasi pria dewasa yang mengenakan kaus Metallica. Banyak yang datang berombongan.

Di bioskop ikut bernyanyi dan bersorak (sumber: sfexaminer.com)
Di bioskop ikut bernyanyi dan bersorak (sumber: sfexaminer.com)
Berbeda dengan aksi menonton film di bioskop pada umumnya yang penonton diharapkan anteng dan tak berbicara, pada saat 'konser' ini suasana relatif lebih santai. Penonton boleh bersorak-sorai, bertepuk tangan setiap kali lagu selesai dibawakan, dan pastinya ikut bernyanyi.

Sebelum pertunjukan dimulai, para personel Metallica satu-persatu bercerita. Sejak tahun 2017 terinspirasi oleh gagasan sahabat dan fans Metallica maka mereka mendirikan yayasan sosial bernama "All Within My Hands Foundation" yang juga merupakan salah satu judul lagu mereka. 

Yayasan ini membantu banyak hal, termasuk soal pendidikan. Mereka memberikan beasiswa pascasarjana Metallica. Hehehe aku jadi penasaran apakah pendaftar beasiswanya boleh dari Indonesia.

Lembaga amal Metallica (sumber: allwithinmyhands.org)
Lembaga amal Metallica (sumber: allwithinmyhands.org)
Lars Ulrich yang paling cerewet kemudian bercerita disambung Kirk Hammett, Robert Trujilo, dan James Hetfield bahwa konser S&M2 ini merupakan peringatan 20 tahun setelah S&M1 yang sukses. Hanya, kerja sama dengan San Francisco Symphony ini baru kali pertama. Omong-omong band mereka lahir di kota ini.

Mereka antusias dan was-was karena memang tidak mudah memadukan musik orkestra dan heavy metal. Salah komposisi, misalnya kebanyakan unsur orkestranya, maka hasilnya bisa mengikis energi dari musik rock tersebut. Namun masing-masing pihak kemudian menikmati proses ini karena saat pertunjukan langsung di panggung itulah baru diketahui hasilnya.

Dan ternyata hasil latihan tersebut tak sia-sia. Penonton membludak dan gedung pertunjukan terisi penuh. Jaringan bioskop tertarik untuk memutarnya secara serentak. Yang terpenting penonton, terutama fand berat Metalica, juga tetap menikmati pertunjukan. Bahkan banyak yang jauh-jauh dari negara bagian lainnya untuk ikut menjadi bagian konser tersebut.

Personel Metallica rata-rata berusia 54-56 tahun. Mereka sudah tak lagi muda. Namun di antara mereka, penampilan Kirk Hammett yang agak mengejutkanku karena aku terbiasa melihatnya dengan rambut gelap dan kadang-kadang berkumis. Kini ia berambut pucat.

Robert suka menyapa penonton (sumber: metallica.com)
Robert suka menyapa penonton (sumber: metallica.com)
Lars Ulrich masih atraktif seperti dulu (sumber: metallica.com)
Lars Ulrich masih atraktif seperti dulu (sumber: metallica.com)
Di atas panggung mereka awalnya tampil kompak mengenakan kostum hitam. James tampil rapi dengan kemeja hitam. Robert lebih necis dengan jas hitam.

Sedangkan Kirk tetap dengan pakaian favoritnya berjaket kulit dan Lars paling santai dengan kaus hitam plus topi yang dikenakannya terbalik. Baru pada paruh kedua Robert melepas jasnya, hanya berkaus hitam dan Kirk dengan kemeja warna-warni.

James tampil prima. Kirk sibuk memainkan gitar dan memutari panggung. Robert aktif menyapa penonton dan Lars begitu atraktif, menyapa penonton, menabuh drum sambil berdiri, dan beberapa kali bermain sambil menjulurkan lidah.

Disuguhi 20 Lagu
Tak tanggung-tanggung penonton disuguhi 20 lagu dalam konser ini yang mewakili hampir keseluruhan album yang pernah dirilis Metalica, yakni 10 album.

Lagu-lagu dalam album lawas seperti album "Ride the Lightning" (1984) hingga album teranyar "Hardwired... to Self-Destruct"(2016) turut dihadirkan.

Nomor instrumental mewarnai di penampilan awal mereka dan kemudian membuka paruh kedua. Ada satu nomor yang dibawakan murni oleh orkestra San Francisco, "Scythian Suite, Op. 20, Second Movement" yang megah, tentang pasukan bangsa Scythian dari Asia Tengah dan nomor yang dibawakan kolaborasi berjudul "Iron Foundry".

Daftar lagu yang dibawakan (antiquite.com)
Daftar lagu yang dibawakan (antiquite.com)
Tentang orkestra, personel Metallica yang meninggal, Cliff Burton, sangat menyukai konsep orkestra. Oleh karenanya tembang-tembang di album awal Metallica rata-rata menggunakan intro dan permainan solo yang panjang.

Untuk itulah dalam konser kemudian juga dibawakan nomor solo Cliff untuk memberikan penghormatan kepadanya. Nomor "(Anesthesia) Pulling Teeth" ini dibawakan oleh pemain bas orkestra, Scott Pingel.

Konser kemudian makin menggelegar ketika Metallica mulai memainkan nomor-nomor hits, mulai dari "Wherever I May Roam", "One", "Master of Puppets", "Nothing Else Matters", dan dipungkasi oleh "Enter Sandman".

Wah puas dan lelah menyaksikan konser ini. Puas karena bisa menyaksikan konser yang spektakuler seperti 70 persen menyaksikan langsung. Lelah karena capek ikut bernyanyi hehehe.

James betah dengan kemeja hitam (sumber: metallica.com)
James betah dengan kemeja hitam (sumber: metallica.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun