Mohon tunggu...
Dewiyatini
Dewiyatini Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga

Penulis Lepas, Kontributor, Fotografer Amatir, Videographer Kulakan, Tukang Dongeng, Separuh IRT, Separuh Pekerja Lepas, Kurir Makan Siang, Camilan Hunter, Fans Bakso-Thing, Eksperimental Chef, Bodyguard Suami.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kenapa Pos Kamling di Kampungku Jadi Tempat Nongkrong Ibu-ibu Penjemput Anak SD?

17 September 2025   08:32 Diperbarui: 17 September 2025   08:34 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Setiap hari saya lewat pos kamling, dan percayalah, tempat kecil itu punya lebih banyak gosip daripada grup WA RT!"

Tempat tinggal saya dekat dengan sebuah sekolah dasar. Dan uniknya, sekolah itu berdampingan dengan dua pos kamling yang letaknya tak begitu jauh. Jadilah, setiap kali saya mengantarkan bekal makan siang untuk anak, pos kamling selalu jadi pemandangan wajib. 

Siang hari, pos kamling yang paling dekat sekolah berubah fungsi. Bukan lagi sekadar tempat ronda malam, tapi jadi markas ibu-ibu penjemput anak SD. Mereka duduk lesehan, sambil menyeruput kuah mi bakso pikulan Mas Yadi yang murah meriah, ditemani obrolan yang lebih hangat daripada berita di TV.

Pos Kamling Sebagai Penanda Lingkungan

Di banyak kampung di Indonesia, pos kamling awalnya dibangun sebagai tempat ronda malam---sebuah tradisi gotong royong warga menjaga keamanan. Kalau dulu ancamannya maling atau tamu tak dikenal, kini fungsinya melebar. 

Pos ronda bisa jadi halte darurat, tempat duduk bapak-bapak sore hari, bahkan panggung kecil hajatan warga. Dengan kata lain, pos kamling adalah penanda hidupnya sebuah lingkungan. Kalau posnya ramai, biasanya kampungnya kompak.

Ritual Ibu-ibu Penjemput Anak SD

Saya, sebagai emak wartawan kurir makan siang anak SD, punya ritual harian yang hampir tak bisa lepas dari pos kamling. Di sanalah saya sering melihat ibu-ibu penjemput anak SD berkumpul. Wajah-wajah yang sama tiap hari bercerita dengan suara nyaring sambil sesekali tertawa terbahak-bahak. Ada yang sibuk cerita tentang harga sembako, ada yang lagi curhat soal tetangga, sampai ada pula yang seru berdebat soal siapa calon ketua RW berikutnya. 

Lucunya, anak-anak pun hafal kalau "markas mama" ada di pos kamling. Mereka kadang ikut nimbrung, sebelum akhirnya lari terbirit-birit saat bel masuk berbunyi.

Pos kamling, pada akhirnya, jadi ruang sosial mini. Tempat curhat, update kabar kampung, bahkan arena debat kecil. Bayangkan, semua bisa terjadi hanya di sebuah bangunan mungil yang kadang tidak lebih luas dari garasi mobil.

Sampah & Gudang: Fungsi Dadakan Pos Kamling

Namun, tak semua fungsi pos kamling terdengar manis. Ada juga cerita "kurang sedap." Kadang, pos dipakai jadi tempat menumpuk sampah sementara sebelum truk pengangkut datang. Baunya jelas mengganggu, apalagi kalau musim hujan. Tapi tidak lama.

Pernah juga dipakai jadi gudang dadakan. Kursi lipat, meja panjang, sampai perlengkapan hajatan disimpan di sana. Jadilah pos kamling punya identitas ganda: setengah ruang publik, setengah gudang serbaguna.

Pos Kamling Ramai Saat Ketua RW Baru Dilantik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun