Mohon tunggu...
Capt Maha Dewa Agni Jatayu
Capt Maha Dewa Agni Jatayu Mohon Tunggu... Pilot - Profesional Pilot

Sky Is A Fast Place But There Is No Room For Error - Kompasianer Since 2015

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Yang Tidak Ingin Saya Lakukan Lagi Sebagai Pilot

29 Oktober 2018   09:51 Diperbarui: 28 Oktober 2019   21:04 6566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua penumpang berteriak histeris, namun kemudian menjadi terdiam & sunyi dengan segala aktivitas yang bisa menenangkan diri mereka (Maafkan Saya) Yang pasti pihak F.A berusaha membantu mereka dengan segala apa yang bisa mereka lakukan pada saat itu.  

Berdasarkan hasil analisa, bahwa kejadian Ini di akibatkan karena pada waktu FAC 1 & 2 saya reset maka posisinya telah berubah dari kondisi normal menjadi Alternate Law (Sejumlah Proteksi Mati) sehingga sistem Auto Pilot pesawat dan Auto Trush menjadi tidak bekerja sebagai mana mestinya.

Perlu di ketahui, pungsi dari Flight Augmentation Computer(FAC) adalah di antaranya membatasi gerak Rudder (Kendali Serong), Aileron (Kendali Guling), Elevator (kendali angkat).

Sebenarnya berdasarkan yang saya ketahui jika ke 2 FAC ini mati maka sebenarnya pesawat masih bisa di terbangkan seperti biasa.Hanya saja pengendaliannya menjadi manual & tidak automatis seperti menggunakan Auto Pilot..

Kejadian berikutnya terdengar suara agak keras & mesin pesawat sebelah kanan tiba - tiba mati ! Tentu saja ini merupakan hal yang jarang terjadi saya alami, rentetan kejadian ini memerlukan penanganan extra cepat & tepat untuk mengatasinya.Kami coba melakukan prosedur penyalaan kembali mesin yang mati tersebut.

Kami melakukan Engines Restart, antara 6 atau 7 x percobaan (Lupa Tepatnya)  Yang pada akhirnya mesin tersebut bisa di hidup kan kembali & berpungsi dengan normal seperti sedia kala ! Sekarang tinggal bagai mana mengatasi masalah yang terakhir & akan menentukan nasib kami berikutnya.

Saya dan Co Pilot lalu berusaha keras dengan sekuat tenaga dan pikiran untuk melakukan tindakan penyelamatan pesawat.Yaitu untuk menormalkan lagi terbangnya pesawat.

Menit demi menit menegangkan, serta penuh mencekam kami lewati dengan sikap penuh harap & percaya diri untuk terus berusaha menyelamatkan penerbangan kami hari ini.

pixabay
pixabay
Kami singkirkan kepanikan yang ada pada diri kami. Satu per satu ilmu yang saya pelajari di keluarkan untuk mengatasi hal ini.Di dukung juga dengan Quick Reference Hand Book (QRHB) yang tersedia lengkap di kokpit.

Kami harus bertindak dalam hitungan detik & harus tepat ! Tidak Boleh salah ! Karena bumi telah menunggu kami di bawah !

Akhirnya syukur Alhamdullillah Yaa Allah, pesawat bisa kami kontrol ! Kami tunggu sebentar untuk mengetahui hasil dari penanganan kami pada masalah di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun