Mohon tunggu...
Devita Sari
Devita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo! 🦋

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Relasi Kuasa terhadap Fenomena Sexting yang Terjadi di Perguruan Tinggi

17 Desember 2022   14:46 Diperbarui: 17 Desember 2022   15:02 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kasus yang dijelaskan sebelumnya dalam perguruan tinggi negeri terjadi kekerasan seksual berupa sexting yang dilakukan oleh seorang dosen kepada mahasiswi yang ingin melakukan bimbingan. Melalui kasus tersebut, terdapat dua posisi yaitu dosen dan mahasiswa. Secara alamiah, mahasiswa cenderung akan merasa inferior karena nilai yang dianut oleh masyarakat selama ini dosen berkuas dan mahasiswa tidak.

Karena hal itulah akhirnya dosen tersebut melakukan sexting ke mahasiswinya sebab dia merasa dirinya mempunyai kuasa terhadap mahasiswi tersebut. Bahkan, ketika mahasiswi tersebut tidak menanggapi pesan berbau seksual yang dikirimkan olehnya, tetap saja dia terus melanjutkan aksinya yaitu mengirimkan pesan-pesan yang tidak seharusnya dia kirim.

Akan tetapi, mahasiswi yang menjadi korban kekerasan seksual ini bisa saja sebenarnya sudah menyadari bahwa dia harus melaporkan hal tersebut ketika baru saja terjadi. Namun, bisa saja dia tidak melaporkan hal tersebut karena bisa merasakan adanya relasi kuasa yang begitu kuat. Apalagi, posisinya dia hanya sebagai mahasiswi dan pelakunya seorang dosen.

Melalui kasus tersebut telah menunjukkan bahwa kekuasaan yang ada dalam masyarakat sebetulnya sangatlah berkaitan dengan terjadinya tindakan kekerasan seksual. Akan tetapi, terkadang masih ada beberapa orang yang belum menyadari hal tersebut dan menganggap kekerasan seksual terjadi karena aspek-aspek lain.

Memang benar hal itu bisa dianggap benar. Namun, kita perlu untuk membuka mata dan melihat lebih jauh bagaimana kekerasan seksual bisa terjadi disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya seperti adanya relasi kuasa yang begitu kuat.

Kesimpulan


Di zaman modern seperti saat ini, teknologi semakin berkembang pesat dan memunculkan berbagai media komunikasi. Salah satunya yaitu seperti handphone. Handphone sebagaimana kita ketahui berfungsi sebagai alat berkomunikasi. Melalui handphone juga akhirnya suatu individu dapat berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain tanpa perlu harus bertemu secara tatap muka.

Namun, sering kali penggunaan handphone ini disalahgunakan oleh sebagian orang. Salah satunya seperti melakukan tindak kekerasan seksual melalui pesan yang dikenal dengan sebutan sexting. Sexting merupakan kegiatan berkirim pesan berupa teks, foto, atau video yang terdapat unsur-unsur seksual.

Fenomena sexting akhir-akhir ini terjadi dalam lingkungan pendidikan yaitu di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sexting yang terjadi tersebut dilakukan oleh dosen kepada mahasiswinya. Sehingga, hal ini berkaitan erat dengan relasi kuasa Michel Foucault.

Foucault memaknai kekuasaan sebagai bagian yang tidak kasat mata dan tidak lepas dari persoalan terkait ekonomi, politik, atau pendidikan. Adanya ketimpangan dalam relasi inilah nantinya dapat memunculkan terjadinya tindak kekerasan seksual, karena ada orang yang mendominasi relasi tersebut.

Maka dari itu, ketika melihat adanya tindak kekerasan seksual, kita tidak bisa hanya memandangnya sebagai hal yang sepele karena hal ini sangat berpengaruh bagi keberlangsungan suatu individu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kekerasan seksual bisa terjadi dimana saja, kepada siapa saja, dan dalam bentuk apa saja, seperti fenomena sexting yang sering kali terjadi dalam lingkungan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun