Mohon tunggu...
Devita Sari
Devita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo! 🦋

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Relasi Kuasa terhadap Fenomena Sexting yang Terjadi di Perguruan Tinggi

17 Desember 2022   14:46 Diperbarui: 17 Desember 2022   15:02 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Focault mengatakan hal demikian karena menurutya ketika terjadi ketimpangan kekusaan dalam relasi, maka kemungkinan akan membuat salah seorang bisa saja bertindak lebih jauh dengan menindas yang mereka yang tidak memiliki kuasa atas dirinya sama sekali. Sehingga, akhirnya hanya orang-orang berkuasa saja lah yang bisa menindak orang lain dengan bebas.

Sering kali dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat terjadi relasi yang timpang kekuasaannya. Namun, hanya segelitir orang saja yang menyadari ketimpangan tersebut. Sebagai contoh, dalam lingkungan pendidikan terdapat guru dan murid dalam ruang-ruang pembelajaran. Ketika proses pembelajaran berlangsung, sering kali guru hanya menjelaskan materinya saja dan tidak mengindahkan muridnya untuk mengemukakan pendapatnya. Sehingga, bisa kita lihat bahwa pembelajaran yang terjadi dalam ruang kelas terkadang hanya didominasi oleh pihak gurunya saja, karena muridnya secara alamiah menyadari sang guru memiliki kuasa yang lebih tinggi. Jadi, bisa melakukan banyak sesuai

dengan kehendaknya meskipun tidak memperdulikan pendapat muridnya.

Hal tersebut telah menunjukkan bahwa benar kekuasaan menjadi hal yang tidak bisa kita lihat, namun sering kali dapat dirasakan. Sehingga, sangat penting sebetulnya bagi suatu individu untuk dapat memahami bagaimana kekuasaan dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Karena, jika kita tidak bisa menyadari adanya ketimpangan kekusaaan dalam sebuah relasi, maka bisa membuat diri kita terus-menerus menjadi obyek bagi dunia orang lain.

Selain itu, Focault tidak hanya berbicara tentang kekuasaan, tetapi juga menyinggung soal pengetahuan, yang sebetulnya kekuasaan dan pengetahuan saling berkaitan erat.

Focault memandang bahwa kekuasaan lah yang akhinrya menciptakan atau menghasilkan pengetahuan. Dia memandang pengetahuan seperti itu karena nantinya pengetahuan dibentuk oleh para pemegang kekuasaan melalui nilai-nilai untuk diadopsi dan dinormalisasikan dalam masyarakat.


Adanya niai-nilai yang diadopsi ini biasanya terjadi melalui struktur yang ada di lembaga-lembaga masyarakat. Melalui nilai-nilai itulah nantinya menghasilkan atau mereproduksi berbagai bentuk kenormalan-kenormalan dan jug ketidaknormalan oleh subyek yang berkuasa tersebut. Dimana masyarakat nantinya akan terbiasa dengan hal-hal yang sebetulnya tidak normal, dan menganggap hal-hal yang tidak normal sebagai suatu bentuk kenormalan.

Oleh karena itu, untuk dapat menjadi suatu individu yang utuh kita harus bisa bertindak ketika berada dalam suatu relasi yang kuasanya timpang. Dengan begitu, kita tidak akan menjadi obyek bagi subyektivitas orang lain.

b. Kekuasaan dan kaitannya dengan seksualitas

Di antara banyaknya hubungan yang ada di masyakat, seperti di antara laki-laki dan perempuan, majikan dan bawahan, kepala keluarga dan anggota keluarga, sebetulnya akan selalu ada relasi-relasi kekuasaan yang sering kali dianggap remeh dan cenderung adalah hal sepele. Padahal lewat hal-hal sepele inilah akhirnya bisa memunculkan berbagai tindak kejahatan, seperti tindak kekerasan seksual.

Kekerasan seksual sering kali terjadi karena adanya ketimpangan dalam relasi kuasa, dimana laki-laki merasa dirinya superior dan membuat dirinya jadi menganggap dapat melakukan berbagai hal kepada mereka yang inferior. Maka dari itu, kekuasaan sangatlah erat kaitannya dengan seksualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun