Mohon tunggu...
Devita Al Azizah
Devita Al Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang

Saya adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Singaperbangsa Karawang, memiliki hobi mengedit foto dan video serta memiliki ketertarikan seputar berita agama, bisnis, politik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pemilu 2024: Riset Khalayak Penting dalam Pemahaman Mendalam

3 November 2023   16:47 Diperbarui: 3 November 2023   16:47 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuju Pemilu 2024, dimana riset khalayak penting dilakukan agar dapat lebih memahami masyarakat. 

Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu tonggak penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara. Rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka, dan informasi yang diterima oleh pemilih sangat memengaruhi keputusan mereka di bilik suara. Pemilu Indonesia tahun 2024 adalah momen yang akan menentukan arah masa depan negara ini. 

Pemilu menjadi sarana untuk mewujudkan prinsip kedaulatan di tangan rakyat sehingga pada akhirnya tercipta hubungan kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Pemilu tidak lain hanyalah inti dari proses demokrasi.

Jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum dalam tinjauan tersebut, kita menganggap pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita kedaulatan rakyat, kualitas dan tanggung jawab. 


Dalam pernyataan umum Hak Asasi Manusia (DUHAM) Pasal 21 menekankan bahwa setiap orang mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan negaranya secara langsung atau melalui perwakilan yang dipilih secara bebas.

Hak ikut serta dalam pemerintahan tidak terlepas dari hak berikut pada ayat 2, yaitu: 

bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama atas pelayanan yang disediakan oleh pemerintahan dalam negerinya 

Disamping itu, untuk memahami aspirasi serta kebutuhan masyarakat, diperlukan riset khalayak yang dilakukan secara hati-hati.

Mengenal Apa itu Riset Khalayak?

Kata "khalayak/audiensi" yang diterjemahkan dari kata "audience" secara sejarah berasal dari kata "audire" yang artinya mendengar dalam bahasa Yunani (Whitney, 2009: 126). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), khalayak salah satu artinya adalah "kelompok tertentu dalam masyarakat yang menjadi sasaran komunikasi". 

Namun, bisa dikatakan bahwa mendekati konsep tentang khalayak lebih mudah melalui karakter khalayak itu sendiri dibandingkan melalui sebuah definisi yang baku. Mengapa? Karena manusia yang dalam konteks ini melekat kata khalayak (audiences) terhadapnya selalu mengalami perkembangan, tidak statis tapi tidak selamanya dinamis, kadang pasif dan juga dengan kemajuan teknologi khalayak menjadi aktif. (Jurnal Nasrullah, R. 2019. Teori dan riset khalayak media. Prenada Media). 

Riset khalayak merupakan riset yang membuat para masyarakat terlibat didalamnya untuk mencari tahu respon khalayak terhadap media massa dan topik apa yang sedang dibicarakan oleh khalayak. 

Riset khalayak, umumnya dikenal sebagai survei opini merupakan alat yang ampuh untuk memahami opini dan preferensi pemilih. Dalam konteks pemilu 2024, riset ini memegang peranan yang sangat penting. 

Beberapa Alasan Mengapa Riset Khalayak Relevan untuk Dilakukan: 

1. Mengetahui isu-isu prioritas 

Pemilu adalah masa di mana berbagai isu naik ke permukaan. Namun tidak semua permasalahan memiliki prioritas yang sama bagi masyarakat. Melalui riset khalayak, kami dapat mengetahui permasalahan yang paling penting bagi pemilih, sehingga calon pemimpin dapat fokus pada solusi yang tepat. Hal ini juga membantu menghindari kampanye yang hanya berdasarkan pada retorika kosong serta memastikan bahwa janji-janji politik disesuaikan dengan kebutuhan nyata masyarakat.

Direktur Komunikasi Indonesia, Rustika Herlambang mengatakan kepada media: 

"Cakupan pemilu 2024 hampir mencapai 1 juta pada tahun lalu, persiapan pemilu terus diberitakan media".

 "Indonesia Recap 2022", Jumat (1 Juni 2023).

 Indonesia Recap 2022 merupakan kajian tahunan yang bertujuan untuk mengidentifikasi isu-isu yang diminati media online Indonesia. (Republika, 2023). 

2. Merumuskan Kebijakan yang Adaptif 

Riset khalayak dapat membantu calon pemimpin dalam merumuskan kebijakan yang bisa menyesuaikan kebutuhan dan harapan rakyat.

Dengan data yang kuat, kebijakan yang diusulkan akan lebih akurat dan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Data yang kuat juga dapat membuat partai politik dan calon bisa merancang platform yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat. 

"Dalam konteks penyelenggaraan pemilu, maka undang-undang (UU) atau kebijakan yang ada sekarang tentu harus adaptif terhadap kemungkinan terjadinya pandemi lagi. Sehingga kita tidak gagap dan kita sudah punya pengalaman soal ini, saya kira menjadi penting untuk itu," menurut Komisioner Mediasi Komnas HAM Hairansyah dalam Diskusi Publik Online yaitu "HAM dalam Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024". (Komnas HAM, 2021).

3. Menghindari Konflik dan Ketidakpuasan 

Dalam proses politik, konflik dan ketidakpuasan bisa timbul jika rakyat merasa tidak dihargai atau diabaikan.

Oleh karena itu, Deputi Bidang Riset Lemhannas RI melalui Direktorat Pengkajian Pertahanan, Keamanan, dan Riset Geografis telah menyiapkan penelitian dan menyelenggarakan fokus group untuk mencari solusi pencegahan konflik sosial pemilu guna menyukseskan pemilu 2024.

Hasil penelitian yang disusun akan memberikan kontribusi kepada Presiden Republik Indonesia dalam bentuk rekomendasi kebijakan strategis. (lemhannas.go.id). Riset khalayak juga dapat membantu memahami sentimen masyarakat dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari konflik yang tidak perlu. 

4. Mendorong Keterbukaan dan Kepedulian 

Keterbukaan soal rekam jejak para calom presiden dan wakil presiden 2024 menjadi hal yang sangat diharapkan oleh para rakyat, seperti terbuka mengenai kesehatan fisik dan mentalnya, bebas korupsi dan pencucian uang serta pelanggaran HAM manapun termasuk tragedi-tragedi.

Sunandiantoro, SH, MH menilai bahwa rakyat harus mengetahui rekam jejak capres dan cawapres agar bisa memilih calon pemimpin terbaik sehingga dapat mengantarkan Indonesia lebih maju. "Dalam permohonan ini kami meminta MK untuk memutuskan bahwa KPU dan Bawaslu bertugas untuk melakukan penelitian khusus terhadap rekam jejak capres dan cawapres yang akan terlibat dalam kancah Pilpres 2024 dan seterusnya. Selanjutnya KPU dan Bawaslu menyampaikan hasilnya kepada rakyat Indonesia," tegasnya. Melibatkan masyarakat dalam riset khalayak dapat meningkatkan rasa keterbukaan dan kepedulian calon pemimpin terhadap apa yang diinginkan masyarakat. (Media Indonesia, 2023). 

Ini merupakan langkah penting dalam membangun kepercayaan dan memperdalam hubungan antara pemimpin dan masyarakat. Mendekati pemilu 2024, penting bagi semua partai, termasuk calon pimpinan dan partai politik, untuk memahami pentingnya peran riset khalayak dalam memahami kebutuhan masyarakat. 

Dengan data dan wawasan yang akurat, kita bisa memastikan proses demokrasi kita berjalan lebih efisien dan menguntungkan semua pihak. Masyarakat Indonesia memerlukan bukti dari para capres dan wapres yang akan memimpin negara ini agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan karena sudah ikut andil dalam memilih. 

Devita Al Azizah Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun