Setiap kali ada film kartun tayang di bioskop, saya selalu antusias buat nonton. Rasanya seperti ada panggilan khusus yang nggak bisa saya tolak, entah itu film animasi dari Jepang, Amerika, atau bahkan produksi lokal. Beberapa bulan lalu saya nonton film Jumbo, dan hari ini saya langsung nonton Crayon Shinchan di CGV. Pokoknya, semua film kartun tuh "yes banget" buat saya.
Sebaliknya, kalau soal film horor atau tema perselingkuhan saya malah nggak minat sama sekali. Meski film itu viral dan jadi bahan omongan banyak orang, saya tetap nggak tertarik. Saya lebih pilih rebahan di rumah daripada harus nonton film yang bikin tegang atau emosi sendiri.
1. Film Kartun Nggak Kenal Umur
Banyak orang mungkin masih nganggep film kartun itu cuma buat anak-anak. Tapi buat saya, justru film kartun itu punya kedalaman yang kadang nggak dimiliki film "dewasa".
Saya bisa ngerasa senang, tersentuh, bahkan ketawa lepas waktu nonton kartun. Crayon Shinchan, misalnya, kelihatannya konyol tapi sering nyentil hal-hal yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kadang saya mikir, ini beneran buat anak-anak, atau justru buat orang dewasa yang butuh hiburan ringan tapi relate?
2. Kartun Adalah Zona Aman Saya
Saya termasuk orang yang gampang kepikiran setelah nonton film, apalagi film horor atau tema yang gelap-gelap. Jadi buat saya, film kartun adalah zona aman. Nggak perlu mikir terlalu berat, nggak bikin takut tidur sendiri, dan yang paling penting saya pulang dengan perasaan happy. Nonton kartun itu semacam healing yang murah dan menyenangkan, apalagi kalau saya lagi suntuk atau capek sama rutinitas.
3. Film Kartun Lebih Konsisten Memberi Value
Dibandingkan film lokal yang temanya banyak berkutat di perselingkuhan, kekerasan rumah tangga, atau misteri horor yang kadang dipaksakan, film kartun cenderung lebih konsisten dalam memberikan pesan moral. Nggak selalu serius, tapi tetap ada nilai yang bisa saya bawa pulang. Entah itu tentang keluarga, persahabatan, keberanian, atau hal-hal kecil yang kadang kita lupakan dalam hidup.
***
Film kartun memang sering dilabeli buat anak-anak, tapi buat saya, itu hanya sekadar bentuk luar. Isinya? Kadang jauh lebih "dewasa" daripada yang kelihatan. Jadi ya, meski saya sudah bukan bayi lagi, dan mungkin sudah "kadaluarsa" buat segmen pasarnya, saya tetap bangga jadi penonton setia film kartun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI