Mohon tunggu...
Devi Ervika
Devi Ervika Mohon Tunggu... Lainnya - Long life hallucinations

✨

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Review Novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye

24 Desember 2021   19:32 Diperbarui: 24 Desember 2021   20:10 2996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berisi sindiran kepada para pembajak

Secara khusus, novel Selamat Tinggal berisi sindiran kepada para pembajak, utamanya buku bajakan. Tokoh utamanya, Sintong Tinggal, berada dalam posisi yang dipenuhi dengan dilema.

Disatu sisi dia adalah penulis dengan pemikirannya yang menolak segala hal tentang pembajakan. Namun disisi yang lain, dia harus menjaga dan sekaligus mengembangkan toko buku bajakan milik pamannya.

Dan pada faktanya, industri buku bajakan memang sangat jahat. Mereka laris manis dan memiliki keuntungan maksimal dengan cara kerja yang mudah. Sedangkan penulis aslinya tidak mendapatkan hasil karena penjualan buku bajakan tidak memberikan royalti kepada penulis.

Yang lebih miris lagi adalah peminat buku bajakan juga terbilang tinggi. Banyak pembeli yang hanya terfokus pada harga murah dan mengesampingkan kualitas serta nasib penulis buku tersebut.

Bahkan di kalangan mahasiswa, buku bajakan menjadi konsumsi wajib. Hal ini karena mahasiswa biasanya diwajibkan memiliki buku pegangan sedangkan uang saku mereka tidak mencukupi. Maka dari itu buku bajakan menjadi pelarian.

Namun ada yang lebih miris lagi yaitu orang-orang yang mampu membeli barang branded dan bergaya hidup mewah, namun untuk buku memilih yang bajakan. Jadi perkara membeli buku bajakan sebenarnya tidak hanya karena ada tidaknya uang saja.

Selain buku bajakan, dalam novel Selamat Tinggal Tere Liye juga menyinggung hal serupa termasuk barang palsu atau KW. Dan ironisnya, barang palsu ini memang laku di pasaran. Karena itulah pihak produksi juga memperketat stok barangnya.

Menyajikan romansa dengan tema kesetiaan

Mawar Terang Bintang adalah cinta pertama Sintong Tinggal. Mereka adalah teman satu kelas saat sekolah menengah. Namun saat itu hanya Sintong yang memendan rasa, dan Mawar bahkan tidak terlalu memperhatikan Sintong.

Mawar menjadi semakin membekas dalam ingatan Sintong karena kejadian saat mengantar Sintong kuliah ke Jawa. Pada moment itu Mawar memberikan Sintong satu toples kue.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun