Umat Allah datang kepadanya untuk mendapat makanan dan beristirahat, berteduh dan berlindung. Prinsip anugerah dalam diri sebagian orang, bila mereka sungguh memilikinya, akan bertahan dan disempurnakan pada akhirnya. Anugerah yang bertumbuh akan menjadi anugerah yang kuat dan akan membawa banyak buah. Orang-orang Kristen yang bertumbuh harus memiliki keinginan untuk menjadi berguna bagi orang lain, seperti halnya biji sesawi yang bertumbuh bagi burung-burung di udara, sehingga orang-orang yang tinggal di dekat atau di bawah bayangan mereka akan dibuat menjadi lebih baik
Lalu, apakah kabar keselamatan yang telah ditaburkan didalam diri kita, dalam pribadimu. Telah mengalami pertumbuhan? Apakah Iman kita bisa bertumbuh tanpa siraman dari firman Tuhan? Apakah hanya cukup menjadi orang Kristen, tetapi tidak mengalami pertumbuhan dalam iman?Â
bapa ibu saudara sadari
biji tanaman yang baru ditanam, tidak akan mengalami pertumbuhan jika tidak disiram setiap hari. Meskipun biji itu sudah muncul pucuknya, pertanda bahwa tanaman itu telah bertumbuh. Namun Ketika tanaman itu, dibiarkan begitu saja, dan tidak mendapat asupan air mineral, tidak mendapat makananya. Maka apa yang terjadi? Akan mengalami perhambaan dalam pertumbuhan bahkan bisa mengering hingga bisa mati. Biji yang sudah hidup satu kali, namun gagal. Hanya mengeluarkan pucuk daun pertama. Lalu apakah biji itu bisa ditanam Kembali dan bisa hidup Kembali? Pasti tidak bapa ibu, tidak ada lagi gunannya selain dibuang. Tidak ada lagi manfaatnya.
Demikian juga iman kita kepada Tuhan bapa ibu, sekali beriman kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai juru selamat. Maka selamanyalah Yesus Kristus diam didalam kehidupan kita. Sekali Kristen tetaplah Kristen. Dan ingat bapa? Iman kita juga perlu siraman dari firman Tuhan. Perlu asupan dari firman Tuhan agar iman kita mengalami pertumbuhan didalam Tuhan.
Tetapi bagaimana iman kita bisa bertumbuh kalau kita dirumah-rumah terus? Bagaimana iman kita mendapat asupan firman Tuhan, jika kita menjauhi persekutuan-persekutuan Rohani? Kalau hari minggu, lebih mengutamakan tidur daripada mau datang ke gereja, lebih mengutamakan jalan2 santai di pantai atau dimanapun dari pada datang beribadah kepada Tuhan.Â
Eh....Gimanalah amang semalam aku kerja jadi capek hari minggu.istrahat....
Gimanalah amang saya kerja, tidak ada waktu untuk ikut ibadah. Saya sibuk terus!!! Banyak alasan-alasan yang mereka katakan
Bapa ibu, semua yang ada didunia ini, hanyalah sementara apapun itu, harta, pekerjaan atau apapun profesimu. Semuanya itu hanya sementara. titipan sama kita untuk kita kerjakan. Semuanya itu dari-Nya, dia yang memberikan kepada kita. Ketika engkau lebih mengutamakan hal-hal lain itu dari pada mengutamakan Tuhan dalam hidupmu, apa yang engkau miliki sekarang, bisa disuatu saat nanti akan dicabut dari engkau. Pekerjaan bisa saja kita dieliminasi, malas bisa membuat engkau tidak memiliki apa-apa.Â
Oleh sebab itu bapa ibu, sebelum hal itu terjadi dalam kehidupan kita. Mari utamakan Tuhan dalam hidupmu, datanglah beribadah dan dengarkanlah siraman dari firman Tuhan itu agar iman kita bisa bertumbuh. Persekutuan-persekutuan kita, ada ibadah keluarga, ibadah naposo, ibadah minggu. Paling tidak ikutilah salah satu atau dua ibadah tersebut jika terlalu sibuk. Jangan satu bulan tidak pernah ikut ibadah atau bahkan bertahun-tahun tidak pernah datang beribadah. Bagaimana dia bisa mengalami pertumbuhan didalam Tuhan.
b. perumpaan tentang ragi ayat 33