Kalau cuma perkara berdebat terkait beda pilihan dalam pemilu, atau berhadapan dengan atasan yang sering kali menyebarkan berita dari media yang kurang kredibel. Ya ngapain marah-marah, mending fokus saja beribadah. Kejadian-kejadian seperti ini, anggaplah sebuah hal lucu yang hanya membutuhkan hadirnya sebuah senyuman mendominasi wajah, lalu amarah segera berlalu.
Hal ini sesuai dengan dalil "Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia dengan hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu." (H.R. al-Hakim (1/212). Jadi, sudahkah Anda senyum hari ini?
3. Mendengarkan Musik
Cara terbaik dalam hal meredam emosi dan amarah ketika melihat timeline medsos yang mengundang umpatan ialah dengan mendengarkan musik. Kenapa? Karena Saat Anda mendengarkan musik, pikiran serta situasi yang kurang menyenangkan akan teralihkan oleh harmonisasi nada indah nan merdu.
Namun, Anda harus pahami juga prihal pemilihan lagu-lagunya. Dengan menghindari musik dengan nada terlalu keras atau bahkan cadas yang justru mampu membuat Anda tenggelam dalam amarah. Kemudian beralih mendengarkan musik dengan nada-nada indah yang dipadu oleh alunan musik pop santai, sehingga Anda dapat tenggelam dalam ketenangan, seperti sepenggal lirik dari lagu rekaan J-flow -- Harapan: Dibalik awan gelap dan mendung kelabu/ ada terang dan harapan baru/ jangan menyerah sambung asa-mu/ kau tak sendirian ku bersama mu."
4. Akhiri Pertemanan dengan Akun Pengujar Kebencian & Hoax
Jika banyak orang yang menjadi teman di medsos sering kali membuat statement yang dirasa membawa ujaran kebencian dan hoax, ya mengapa masih diikuti. Karena medsos sungguh mengakomodasi Anda untuk segera mengakhiri pertemanan dengan akun tersebut.
Di Facebook ada tombol un-friend, di Youtube ada tombol report, dan di Twitter & Instagram ada tombol un-follow. Oleh karenanya, silahkan difungsikan dengan baik dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, jangan sampai dikemudian hari mereka selalu saja memeras emosi Anda dan mengakibatkan terganggunya ibadah puasa.
5. Coba Untuk Memberi Toleransi
Inilah adalah langkah sambungan dari langkah diatas (akhiri pertemanan dengan akun pengujar Kebencian dan Hoax). Andaikata akun yang menyebar hal itu, masih termasuk teman ataupun keluarga. Serta ada sedikit ketakutan kala secara terang-terangan mengakhiri pertemanan, Anda boleh saja untuk tetap berteman, karena cara terbaik melawan ketakutan ialah berteman dengan mereka.
Maka sebab itu, anda harus mencoba belajar toleransi menghadapi orang-orang yang sejatinya cukup menyebalkan ini di medsos, sekalipun postingannya sangat DEBAT-ABLE (mengundang perdebatan). Abaikan saja, dan biarkan kebenaran selalu menyertai kita. Seperti kata pepatah, "siapa yang menanam, dia yang menuai hasil." Sekalipun kadang sedikit meleset menjadi "siapa yang menanam, orang lain yang menuai hasil." jadi, jagalah hati dan jangan kau nodai. Semangattt...