Mohon tunggu...
Bernadetha
Bernadetha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fisip Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Saya seorang mahasiswa yang tertarik dengan dunia tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Sejenak Melihat Kembali Sejarah Internet dan Media Daring di Indonesia

9 September 2018   12:09 Diperbarui: 9 September 2018   12:49 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah anda, apa itu internet? Dari mana dan mengapa internet muncul? Ternyata internet ini muncul karena sebuah kekhawatiran atau karena ssebuah kecemasan pada zaman perang. 

Pada Tahun 1950-an Departemen Pertahanan Amerika Serikat, mengalami kecemasan pada era Perang Dingin. Mereka mencemaskan mengenai isu-isu keamanan nasional, penyebaran komunis serta peluncuran yang suskses oleh Rusia pada 1957 dari Sputnik dan berpotensi akan terjadi penghancuran nuklir sehingga para ilmuwan akhirnya dikumpulkan untuk mengadakan penelitian dan memulai dengan landasan transfer informasi elektronik dari jarak jauh. 

Para ilmuwan ini kemudian mengkolaborasikan teknologi computer dan komunikasi dan berevolusi menjadi internet yang kita kenal dan gunakan hingga saat ini.

Pada tahun 1958 Pemerintah AS mendirikan Badan Riset Proyek Lanjut (APRA). APRA memiliki tugas untuk menentukan bagaimana teknologi komputer dapat berhasil diterapkan pada kegiatan militer. 

Awal perkembangan internet diujicobakan pertama kali pada tahun 1969 oleh US Departamen Pertahanan Amerika Serikat dalam ARPANet (Advenced Reseach Project Network) dan didemonstrasikan bagaimana Hardware dan Software yang berbasis UNIX dapat melakukan komunikasi dalam jarak yang tiada terhingga melalui telepon dan kemudian menjadi titik tolak perkembangan internet saat itu.

ARPANET juga memungkinkan untuk dapat berkomunikasi via computer melalui jaringan jaringan Switching paket (Data) sehingga pada tahun 1972 empat situs terbentuk menjadi 23, yang terkoneksi satu sama lain dan memiliki perangkat keras dan lunak. 

Pada tahun 1987 Departemen Pertahanan menyerahkan tanggungjawab kepada National Science Foundation (NSF). NSF menjadi pilihan karena sejumlah besar aplikasi dan protocol non-militer dikejar, dan NSF ingin menciptakan jaringan berbasis universitas yang diperuntukan untuk kepentingan akademisi.

Mula-mula ARPANET hanya mengkonekan 4 situs di Stanford Research Institute, University of California, St. Barbara, University of Utah pada tahun yang sama. 

Proyek ini pun kemudian berkembang dan menarik semua universitas di negara tersebut menjadi "member" sehingga ARPANET mengalami kesulitan dalam sistem pengaturannya. 

Berangkat dari kesulitan inilah ARPANET kemudian dibagi menjadi dua yaitu MILNET untuk kebutuhan militer dan ARPANET baru untuk kepentingan non-militer. MILNET dan ARPANET kemudian disebut dengan DARPA internet dan disederhanakan lagi dengan sebutan Internet yang menjangkau ke berbagai pelosok dan digunakan hingga saat ini.

Pada tahun 1991 Perkembangan internet didunia berkembang bak virus terutama World Wide Web (WWW) yang merupakan hasil rakitan dari Tim Bernes-Lee dan staf ahlinya di Laboratorium CERN (Counseil European Pour la Recherce Nucleaire) di Genewa-Swiss. Communication, Inforation retrieval and Information Search menjadi daya tarik utama internet. 

Daya tarik internet ini menawarkan kemampuan berkomunikasi secara elektronik entah melalui email, chatting yang murah selama 24 jam. Internet ini sangat membantu user dalam mengakses berbagai hal melalui situs-situs yang telah tersedia.  

APRA juga menguji seberapa besar informasi dapat dipindahkan yang kemudian menjadi cikal bakal pembangunan Protokol yang dikenal dengan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) 

 Kapan Internet masuk ke Indonesia

Internet muncul pertama di Indonesia, atas penelitian universitas di Indonesia. Awal pertama internet di Indonesia dilakukan oleh Joseph Luhukuy pada tahun 1983 yang mengembangkan jaringan UINet (University of Indonesia Network) di UI. 

Indonesia sebagai negara pertama Asia yang terkoneksi pada saat UINet dan resmi terhubung dengan jaringan internet global yang bernama UUNet pada 1984. 

Internet di Indonesia semula merupakan kegiatan penelitian dan bergeser ke komersial ketika PT Indo internet (Indonet) berdiri sebagai Internet Service Provider (ISP) pada 1994.

Pada tahun 1990 berdiri sejumlah ISP: PT Rahardjasa Internet (Radnet) pada tahun 1995, Wasantara Network (PT Pos Indonesia) pada 1996, di tahun yang sama masyarakat juga dipermudah dengan adanya Warnet karena semakin mudah diakses. Pada tahun yang sama pula mnucul juga IndosatNet, dan Telkomsel pada tahun 1998.

 Sejarah Media Online di Indonesia

dokpri
dokpri
Setelah lahirnya Internet pada tahun 1990-an akhrinya merebak kesegala media-media lain yang menggunakan sistem online. Pada 1992 Chicago online Koran pertama di Amerika online diluncurkan oleh Chicago Tribun di AS. 

Perkembangan media online dunia ini, berkembang hingga negara Indonesia. Pada tahun 1994 hadir jasa layanan internet di Indonesia yang disebut dengan Indonet. 

Dengan adanya Indonet maka pada tahun yang sama pula Republika online (www. Republika.co.id) mulai menggunakan sistem online dan media inilah yang menjadi pertama dari semua media di Indonesia. Kemudian menyusul Tempo (www.tempo.com) pada pada tahun yang sama. Pada 1996 majalah Tempo harus "hengkang" dari peredarannya karena rezim orde baru.

Media online di Indonesia awalnya hanya memindahkan teks berita dari media cetak ke media online, sehingga tampilan berita di cetak di online sama. 

Ini semua demi mempertahnakan eksisensi diri sebagai sebuah media.  Berbeda dengan media berita www. Detik.com yang mencoba tampil beda pada Juli 1998. Dilihat dari perspektif bisnis detik.com merupakan salah satu media online pertama di Indonesia yang menjual konten dan informasi aktual di indonesia.

Pada tahun 1998 media Kompas membuat versi online yang dapat diakses oleh siapa saja secara online. Seiring perkembangan media online, pada 1998 masyarakat pun tertarik dengan media online karena selain menguntungkan (murah) juga tidak membuat jenuh masyarakat di pasar media cetak. 

Melihat peluang komersial yang menguntungkan maka masyarat pun beramai-ramai membuka media online walau tidak bertahan lama hingga sebagain gulung tikar pada tahun 2003. 

Jumlah media online pada tahun 2003 mencapai 500-an termasuk situs-situs yang dibuat oleh pemerintah daerah.  www.satunet.com, www.astaga.com, www.berpolitik.com, www.kafegaul.com, www. Satuwanita.com merupakan media-media online yang akhirnya hilang dari peredarannya.

Terlepas dari media-media online yang "gulung tikar" dan hilang dari peredarannya, kita masih menikmati Media-media online yang hingga saat ini masih bertahan dan menciptakan ruang yang atraktif bagi user atau pembaca yaitu: Komps.com, Detik.com Tempo.com dan media-media onlinenya yang masih bertahan hingga saat ini.

Demikian tulisan mengenai sejarah internet dan media online di Indonesia semoga bermanfaat. Penulis terbuka untuk diberi kritik dan saran dari para pembaca. Terima kasih. Salam.

Sumber: 1 2 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun