Media online di Indonesia awalnya hanya memindahkan teks berita dari media cetak ke media online, sehingga tampilan berita di cetak di online sama.Â
Ini semua demi mempertahnakan eksisensi diri sebagai sebuah media. Â Berbeda dengan media berita www. Detik.com yang mencoba tampil beda pada Juli 1998. Dilihat dari perspektif bisnis detik.com merupakan salah satu media online pertama di Indonesia yang menjual konten dan informasi aktual di indonesia.
Pada tahun 1998 media Kompas membuat versi online yang dapat diakses oleh siapa saja secara online. Seiring perkembangan media online, pada 1998 masyarakat pun tertarik dengan media online karena selain menguntungkan (murah) juga tidak membuat jenuh masyarakat di pasar media cetak.Â
Melihat peluang komersial yang menguntungkan maka masyarat pun beramai-ramai membuka media online walau tidak bertahan lama hingga sebagain gulung tikar pada tahun 2003.Â
Jumlah media online pada tahun 2003 mencapai 500-an termasuk situs-situs yang dibuat oleh pemerintah daerah. Â www.satunet.com, www.astaga.com, www.berpolitik.com, www.kafegaul.com, www. Satuwanita.com merupakan media-media online yang akhirnya hilang dari peredarannya.
Terlepas dari media-media online yang "gulung tikar" dan hilang dari peredarannya, kita masih menikmati Media-media online yang hingga saat ini masih bertahan dan menciptakan ruang yang atraktif bagi user atau pembaca yaitu: Komps.com, Detik.com Tempo.com dan media-media onlinenya yang masih bertahan hingga saat ini.
Demikian tulisan mengenai sejarah internet dan media online di Indonesia semoga bermanfaat. Penulis terbuka untuk diberi kritik dan saran dari para pembaca. Terima kasih. Salam.