Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Diplonco, Dikerjain Tanda Disayang

31 Juli 2021   21:58 Diperbarui: 31 Juli 2021   22:10 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.marketeers.com/

Apakah aku menerimanya?

Enggak tuh, karena aku adalah diriku.  Tidak semua ajakan itu aku terima, dan aku tidak perlu takut dikucilkan.  "Terima kasih ajakannya, tetapi maaf aku nggak deh kalau jauh-jauh atau malam-malam mbak," kataku sopan.

Semuannya mulus, dan 6 bulan aku lewati tanpa masalah berarti.  Berbeda dengan Retno yang kurang beruntung, sedangkan aku diterima sebagai karyawan tetap.

"Selamat yah say, kamu memang asyik dan cuek," begitu beberapa senior menyambangi meja kerjaku.

"Asyik dan cuek," kataku bertanya dalam hati karena tidak mengerti dimana letak keasyikan diriku.  Jika bicara cuek, memang aku cuek.  Akut tipikal orang yang tidak peduli orang lain mau bicara apa.  Bagiku fakta yang membisu itu berbicara lebih nyaring dari omongan bla..bla..yang keluar dari mulut.

Memang sih pernah ada beberapa kejadian yang cukup sulit Pak Bos ekspat dengan seenak hatinya memberikan tugas tender segunung.  Padahal 30 menit lagi waktuku pulang.  Kebayang dong, dipastikan aku tidak bisa pulang alias harus ngelembur.

Sudah jatuh ketiban beras mungkin, karena listrik mati.  Kocaknya Pak Bos acuh saja pulang meninggalkanku di kegelapan mengharapkan lampu hidup atau diesel kantor bisa membantu.  "Make it sure all done perfectly tonight.  I need by early morning tomorrow," santainya Pak Bos meninggalkanku.

"Santui ceu, si Bos memang begitu.  Kamu itu sekretaris ke 4, tiga terdahulu berhenti pakai nangis hanya dalam 1 bulan.  Sedangkan kamu tahan bisa melewati 6 bulan dan diterima,"  Begitu mbak Imel menyemangatiku sambil memberikan senyum penuh arti dan pulang meninggalkanku.

"What...gokillll....aku orang ke-4?" teriakku dalam hati.

Singkat cerita malam itu bisa aku lewati dengan sukses, dan esok pagi tender sudah "rebahan"  manis di meja Pak Bos ekspat.  "Great job little girl!" teriak Pak Bos dari ruangannya.

Pak Bos bukan satu-satunya ceritaku.  Pernah pada satu kesempatan aku diminta membeli stationary kantor.  Maka berangkatlah diriku ke langganan kantor dan membeli beberapa keperluan seperti catatan Pak Bos.  Semua transaksi selesai, dan pembayaran pun sudah beres olehku.  Bersiaplah aku kembali pulang ke kantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun