Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gundah-Gulana

28 Februari 2021   01:12 Diperbarui: 28 Februari 2021   01:15 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersanding malam tanpa bulan. Diantara lamunan yang mengintip di balik awan. Hadirkan halusinasi merusak pikiran. Diri terkoyak tak sanggup melawan. Tersungkur dalam kesendirian. Didera gelisah gundah gulana.

Merenung di pekat malam yang menghitam kelam. Asa tergilas roda takdir entah hingga kapan. Meringkuk di ujung mimpi bintang kian meredup. Kuredam keluh terkatup bisu. Menyiksa, tersiksa tak berdaya.

Hening mengantar rinduku padaMu. Kulangitkan sapaku pada semesta. Mengantarkan kebisuanku. MenjamahMu dalam doa yang lama terlupa. Menjalar damai menyusup tenangkan jiwa.

Jakarta, 28 Februari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun