Jika tak ada kado, perayaan ataupun upacara di ulang tahunmu nanti. Â Maaf, bukan karena kami tak cinta, tapi dunia sedang berduka.
Bukan! Â Kami tak membenci dirimu. Â Tidak juga kami berlari sembunyi. Â Tetapi kami menjaga diri dari pandemi.
Sungguh maafkan kami Indonesia, tak bisa kami bernyanyi untukmu nanti. Â Nyatanya itu begitu menyiksa, baru kusadari.
Maafkan kami Indonesia, sungguh ingin ku hapus airmatamu. Â Percaya, kami tak tinggalkanmu sendiri.
Di kejauhan nanti kami nyanyikan lagu Indonesia Raya. Â Biar Merah Putih itu berkibar gagah dan perkasa, karena Indonesia telah merdeka.
Maafkan kami Indonesia. Â Tersadar diri, masih terus mencaci. Â Lukai dirimu hingga usia senja. Â Malunya kami tak berbuat tapi menuntut dirimu.
Berharap kata maaf tak jadi terlambat. Â Mengisi waktu tersisa dengan keringat basahi ibu pertiwi. Â Membangun negeri dan wujudkan mimpi. Â Hingga airmatamu tak lagi jatuh sia-sia.
Maafkan kami Indonesia, semoga tak terlambat berkata jujur, aku mencintaimu. Â Cinta anakmu kepada Ibu Pertiwi Indonesia.
Dirgahayu Indonesiaku.
Jakarta, 15 Agustus 2020