Mohon tunggu...
deswita lintang
deswita lintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - 21107030025/ Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

be kind, so world will give u good things.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Jean Baudrillard" dan Pemikirannya: Keren! Sangat Relate dengan Dunia Masa Kini!

6 Juni 2022   01:34 Diperbarui: 6 Juni 2022   01:38 3029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: artreview.com

Selanjutnya, menurut Jean Baudrillard Simulacra tadi bisa menyebabkan hal- hal berikut:

1. Dapat Berakhirnya Kehidupan Sosial

Maksudnya adalah kehidupan sosial yang semakin dimakan oleh teknologi. Contohnya dapat kita lihat saat berkumpul dengan teman, sekaramg seringkali terjadi orang- orang lebih memilih bermain handphone masing- masing atau bermain game. Contoh lain dapat dilihat saat ibu- ibu lebih memilih nonton sinetron daripada mengobrol bersama dengan ibu- ibu lainnya. Jika hal-hal tersebut terjadi, maka dapat dipastikan bahwa kehidupan sosialnya telah berakhir.

2. Distingsi

Merupakan jarak sosial yang diakibatkan oleh pilihan sosial. Contonya pada saat ada sebuah konstruksi bahwa suatu kelompok yang menyukai musik dangdut masuk ke dalam low culture (budaya rendah), maka secara langsung orang- orang akan berimplikasi pada penilaian kelompok tersebut bahwa mereka yg meggemari dangdut adalah orang yang kampungan atau orang desa. Begitu juga sebaliknya, bagi mereka yang mengkonstruksi bahwa musik jazz sebagai high culture maka akan berimplikasi bahwa penggemar musik jazz merupakan orang berkelas. Pola pikir sseperti ini sudah bisa dikategorikan pada distingsi yaitu munculnya jarak sosial.

3. Sampah Visual

Merupakan kebiasaan akut para kapitalis yang gencar memasarkan produknya melalui spanduk atau banner di pigggiran jalan yang justti mendistorsi alam pikiran kita. Contohnya saat melihat iklan kamera digital di pinggir jalan, dan saat kita merasa tidak bisa membelinya, akan membuat kita merasa miskin dan justru akan merusak hari kita yang seharusnya indah, maka pikiran kita sudah terdistorsi. Bisa dikatakan sebagai perkosaan visual, artinya mau tidak mau kita dipaksa untuk melihatnya.

4. Drug Store

Drugstore atau toko obat merupakan istilah yang digunakan baudrillard guna menunjuk pada minimarket yang menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari yang pada umumnya buka 24 jam penuh. Arti dari filosofi toko obat ini, diikuti oleh minimarket-drugstore yang berupaya menghindari spesialisasi barang dagangan. Jadi meskipun dengan tempat yang terbatas, ia akan berupaya memanfaatkan setiap celah ruang yang ada sehingga beragam komoditas konsumsi dapat terpampang di dalamnya. Sebenarnya ini seringkali membantu kita, namun di sisi lain juga membuat kita menjadi lebih komsumtif, karena seringkali kita tidak membutuhkan barang tersebut, namun karena disediakan sehingga kita tertarik dan berujung  membelinya.

Nah, konsep pemikiran Jean Baudrillard ini benar-benar mirip dengan apa yang terjadi di dunia masa kini kan? Apakah kamu juga merasakannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun