Mohon tunggu...
DESTY LIANA
DESTY LIANA Mohon Tunggu... MAHASISWA

Memasak Dan Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

OOTD Jadi Identitas: Fenomena Adu Outfit Di Kalangan Mahasiswa

16 Oktober 2025   20:11 Diperbarui: 16 Oktober 2025   19:11 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan cara itu, mahasiswa dapat tetap tampil percaya diri tanpa kehilangan esensi dirinya. Gaya berpakaian memang penting, tetapi nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, dan prestasi akademik tetap menjadi fondasi utama identitas seorang mahasiswa.

6. OOTD Sebagai Potret Budaya Generasi Muda

Fenomena OOTD juga mencerminkan bagaimana generasi muda berevolusi dalam mengekspresikan diri. Jika dulu ekspresi diri banyak diwujudkan melalui tulisan atau musik, kini hal itu diwujudkan dalam bentuk visual, termasuk cara berpakaian. Melalui busana, mahasiswa dapat berbicara tanpa kata — menyampaikan pesan tentang siapa mereka dan bagaimana mereka ingin dipandang.

Tren ini memperlihatkan sisi positif generasi muda yang kreatif, terbuka, dan berani menampilkan identitasnya. Namun, yang perlu diingat adalah perbedaan antara ekspresi dan pencitraan. Ekspresi lahir dari keaslian, sedangkan pencitraan berasal dari keinginan untuk diakui. Mahasiswa idealnya mampu menempatkan dirinya di antara dua hal itu, agar tetap autentik tanpa kehilangan daya tarik sosialnya.

Fenomena OOTD di kalangan mahasiswa menggambarkan perubahan cara pandang generasi muda terhadap identitas dan ekspresi diri. Pakaian kini tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh, tetapi juga menjadi simbol komunikasi sosial dan kepribadian. Melalui OOTD, mahasiswa berusaha menampilkan diri mereka dalam bentuk visual yang estetik dan bermakna.

Meski begitu, budaya adu outfit tidak lepas dari risiko. Tekanan sosial, perilaku konsumtif, dan pencarian validasi di media sosial menjadi tantangan nyata yang harus disadari. Mahasiswa perlu memahami bahwa nilai diri tidak ditentukan oleh merek atau tren pakaian, melainkan oleh isi pikiran, sikap, dan kontribusi yang diberikan kepada lingkungan.

Dengan menyikapi tren ini secara cerdas, OOTD dapat menjadi sarana ekspresi positif yang memperkaya kreativitas tanpa kehilangan esensi diri. Menjadi modis boleh, tetapi keaslian dan integritas tetap menjadi gaya paling elegan yang dapat ditunjukkan oleh generasi muda masa kini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun