Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

â–ªtidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnyaâ–ª

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Semur Bola Mata

31 Oktober 2018   15:32 Diperbarui: 31 Oktober 2018   16:31 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: theblackcaterpillar2014.wordpress.com

"Kurang lebih begitu. Berkali-kali Ibu memergoki Ayahmu hendak mencumbu penjual jamu. Ibu benci dengan laki-laki yang tak setia. Matanya penuh dosa. Hatinya mudah tergoda."

"Lantas Ibu menyungkil mata Ayah?"

"Tidak. Ibu hanya meminta tolong Ayahmu untuk mengasah pisau tapi di atas perutnya. Ha...ha...ha..."

Gadis kecil terdiam, mencoba meresapi kata-kata Ibunya. "Jadi yang tak setia harus berakhir di meja makan," gumannya.

"Bu, adakah perempuan yang tak setia?"

"Kau pikir, kau ini anak siapa?"

***

Dengan tubuhnya yang ringkih, gadis kecil berkepang dua menyeret kursi, menaikinya sembari memegang sendok.

"Kompor Ibu terlalu tinggi."

Ia mulai mengaduk-aduk semur bola mata buatannya sendiri. Sementara tubuh Ibu tergeletak tak bermata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun