Dua jam kemudian...
Kamar 102 di salah satu hotel berbintang, dipadati polisi. Dugaan sementara, lelaki itu sengaja bunuh diri karena didapati botol kecil penuh pil beracun dekat ranjangnya. Para kuli tinta pun berlomba cari berita.
Sesungguhnya, cinta itu masih membara. Pun rindu kisah-kasih 5 tahun silam, di mana belai-belai manja mampu ia rasa setiap saat. Namun, ia memilih untuk mematikan rindu. Mencabut benih-benih cinta yang pernah tertanam. Mencabut nyawa seorang yang pernah ia cinta. Selamanya.
Martini dengan mobil mewahnya melaju semakin kencang. Sekencang ia melupakan masa lalunya. Tiba-tiba dia menghentikan mobilnya dekat sebuah jembatan, membuka jendela lalu melemparkan sebuah botol kecil. Antidote. Penyelamat nyawa ketika akan mengakhiri hidup si pembuat luka masa lalunya.
.
angin lamat menderu, eratkan pelukan pada tubuh terluka
sejumput noktah hitam jiwa sebatang kara berkelana
hapuskan pedih atas kutukan nasib mendera
kuburkan dalam nisan lahat pusara masa
entah kapan rembulan purnama
terangi hati nan membara