Mohon tunggu...
Desna Putri Nugrahaeni
Desna Putri Nugrahaeni Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

astrophile

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Panti Bercerita

28 November 2022   09:15 Diperbarui: 29 November 2022   15:20 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ibu mungkin tidak paham apa yang sekarang kamu rasakan, tapi ibu tahu bahwa rencana Allah adalah rencana yang terbaik, nak. Cepat atau lambat kamu akan mendapatkan kebahagiaan versi lainnya yang tidak kamu dapatkan di sini,” Ucap Ibu Rachelia yang sedih.

“Tapi bu, tidak ada tempat lain yang bisa membuat aku bahagia selain di sini di Panti yang telah mengajarkan Rahma banyak hal positif,” Ujar Rahma.

“Maafkan ibu sekali lagi ya, nak. Andai ibu bisa berbuat lebih baik,” Ucap Ibu Rachelia.

“Ibu tidak salah kok, ibu sudah sangat baik kepada Rahma. Hanya saja sekarang Rahma semakin bingung bahaimana cara menyampaikannya kepada teman-teman,” Ungkap Rahma.

“Itulah mengapa ibu di sini, ibu akan bantu kamu memberi tahu mereka ya?” Ujar Ibu Rachelia.

   Akhirnya malam itu juga, Rahma dan Ibu Rachelia memberi tahu rahasia yang sebenarnya datang lebih cepat dari yang Rahma pernah pikirkan kepada para sahabatnya. Dan benar saja, kabar tersebut membuat Julia, Farhan, dan Ahmad sedih tidak karuan.

“Aku tidak b-bisa membayangkan apa yang akan terjadi nanti kalau tidak ada kamu, Rahma... Kepada s-siapa lagi aku akan mengadu kalau tidak ada kamu, hiks,” Ungkap Julia sesegukan.

“Aku dan Ahmad membuat kejutan tetapi kami yang dibuat terkejut. Itu Sama sekali tidak adil, Rahma,” Ujar Farhan.

“Kita melakukan kejutan ini, dan bukan karena ini yang kami tahu akan terjadi. Lantas waktu aku bilang suatu saat kita akan terpisah, bukan saat ini juga yang aku pikirkan, Rahma,” Ujar Ahmad.

“Teman-teman, aku minta maaf sebesar-besarnya. Waktu aku diberi tahu tadi pun aku tidak habis pikir, yang aku terus pikirkan adalah bagaimana aku bisa hidup tanpa kalian nanti. Bagaimana kalau disana aku sama sekali tidak memiliki teman, bagaimana kalau nanti orang tua adopsiku tidak sebaik Ibu Rachelia, Bagaim-,“ Ucapan Rahma pun dipotong oleh Julia.

“Rahma, it’s okay. We know now how hard this situation for you. Kami minta maaf karena membebanimu dengan pernyataan atau bahkan pertanyaan yang kamu sendiri pun berat untuk memikirkannya. Insha Allah kami ikhlas kalau kamu tidak bisa lagi berada disisi kita setiap saat,” Pernyataan Julia yang serentak disetujui oleh Farhan dan juga Ahmad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun