Masyarakat Kerinci khususnya di Desa Lempur, Kec. Gunung Raya, kantung semar (kancung beruk) biasanya dicari sekitar hutan atau di sekitar Danau Lingkat Lempur, disana banyak ditemukan kantung semar (kancung beruk). Kantung semar tidak selalu ada setiap hari, jika ingin membuat lemang kantung semar (kancung beruk) bias di pesan terlebih dahulu kepada masyarakat Lempur agar bias mencarinya. Harganya cukup beragam tergantung ukuran yang kita inginkan.
Tanaman ini dijadikan wadah ketan yang kemudian disajikan pada acara-acara tertentu saja seperti pada acara kenduri sko atau kenduri adat. Pembuatan lemang itu menggunakan kantung semar. Lemang kantung semar (kancung beruk) tentunya memiliki cita rasa yang khas, manis, dan gurih dari lemang-lemang lain.
Cara memasaknya juga sangat mudah, berbeda dengan lemang bambu yang dibakar. Bahan utamanya adalah kantung semar sebagai tempat atau wadah untuk memasak beras ketan, bisa menggunakan beras ketan putih atau beras ketan merah. Yang telah direndam selama 3 jam lalu ditiriskan. Selanjutnya santan cair 1500 ml daan 2 sendok makan garam.
Cara membersihkan kantung semar dicuci dan dibagian mulut kantung semar digunting atau diambil menggunakan tangan. Batangnya tidak boleh dihilangkan agar kantong semar tidak bocor dan bisa menampung isian. Masukkan beras ke dalam kantung semar sebanyak bagian, lalu isi dengan santan hingga penuh. Setelah itu dikukus di dalam panic presto, panci kukusan atau alat kukusan yang sejenisnya.
Bahan kuah Srikaya :
- 1500 ml santan cair
- 250 gram gula pasir
- 150 gram gula merah
- 50 gram bubuk srikaya
- sendok the vanili bubuk
- 2 butir telur
Campurkan semua bahan kuah srikaya dengan mixer atau dengan manual menggunakan tangan. Masak diatas kompor dengan dilapisi periuk yang berisi air, lalu tuangkan kuah srikaya diatas periuk yang sudah diberi air, agar kuah tidak bersentuhan langsung dengan api dan membuat tekstur kuah menjadi halus.
Lemang ini dapat dimakan langsung atau dengan menambah kuah srikaya, kuah kacang, gulai atau sesuai selera masing-masing.
Kita sebagai generasi muda Kerinci turut membantu membudidayakan bahan utama masakan ini dan mempromosikan makanan unik dan lezat ini agar bisa dikenal dan dinikmati oleh masyarakat luas.
Karena keunikan dan kelezatannya, kuliner tersebut sudah terpilih sebagai makanan tradisional terpopuler dalam penghargaan Anugerah Pesona Indonesia II 2017. Semoga dengan predikat tersebut, pemerintah dan warga Kerinci bisa terus melestarikan panganan tersebut hingga ke generasi-generasi yang akan datang.
Pengambilan kantung semar (kancung beruk) di hutan sekarang juga telah dibatasi, jika tidak untuk keperluan mendesak seperti untuk acara adat dan lain sebagainya. Masyarakat Lempur juga sudah mulai membudayakan kantung semar (kancung beruk)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI