Kabupaten Kerinci merupakan salah satu daerah paling barat di Provinsi Jambi yang dikenal dengan keragamannya. Mulai dari tradisi, adat istiadat, bahasa yang berbeda setiap desa, wisata alam, dan makanan khasnya.Dengan keragaman yang dimiliki ini, membuat Kerinci ditetapkan sebagai branding pariwisata Provinsi Jambi.Â
Selain adat budaya dan bahasa, Kabupaten Kerinci juga mempunyai kuliner yang bisa memanjakan lidah dan pastinya enak-enak, tentunya dengan tampilan unik juga.
Salah satu makan khas Kerinci adalah lemang kantung semar yang biasa disebut di Kerinci (kancung beruk).Â
Lemang kantung semar (kancung beruk) adalah makanan khas Desa Lempur, Kec. Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Dalam bahasa latinnya kantung semar adalah  Nepenthes Ampullaria yang paling khas dari genus Nepenthes, bisa ditemukan di Borneo, Sumatra, Thailand, Semenanjung Malaysia, Singapura, Kepulauan Maluku, dan New Guinea (sumber: Wikipedia).
Spesies ini umumnya tidak memiliki kedekatan dengan spesies lain dalam genus Nepenthes dan hal ini disebut spesies yang terasingkan dalam analisis kladistik.Â
Terdapat Tiga jenis Nepenthes yang ditemukan di kawasan Hulu Air Lempur adalah Nepenthes ampullaria Jack, Nepenthes mirabilis (lour) Druce, dan Nepenthes rafflesiana Jack. Dan di tiga daerah antara lain di Pematang, Ujung Tanjung, Danau Lingkat tepatnya.
Nepenthes ampullaria Jack ditemukan pada ketinggian 945-1036 m dpl, Nepenthes mirabilis (Lour) Druce ditemukan pada ketinggian 945-1023 mdpl, dan Nepenthes rafflesiana Jack ditemukan pada ketinggian 1023 mdpl.
Karena keunikan spesies ini di habitatnya, Nepenthes Ampullaria paling mudah dibedakan dengan spesies lainnya. Batang dari Nepenthes Ampullaria berwarna coklat dan bisa tumbuh sampai 15 m.
Daun nya berwarna hijau, panjang 25 cm, dan lebar 6 cm. Kantong dihasilkan pada ujung daun dan sulur tidak lebih panjang dari 15 cm. Warna kantong bervariasi, mulai dari hijau polos sampai merah tua, dengan banyak kombinasi lain juga ditemukan. Nepenthes Ampullaria dari Sumatera dan Semenanjung Malaysia hampir rata-rata berwarna hijau polos atau dengan semburat merah.
Jenis kantung semar ini disebut juga kantung semar "vegetarian" karena tidak memakan serangga melainkan daun-daun atau tumbuhan lain yang hidup di sekitarnya.
Masyarakat Kerinci khususnya di Desa Lempur, Kec. Gunung Raya, kantung semar (kancung beruk) biasanya dicari sekitar hutan atau di sekitar Danau Lingkat Lempur, disana banyak ditemukan kantung semar (kancung beruk). Kantung semar tidak selalu ada setiap hari, jika ingin membuat lemang kantung semar (kancung beruk) bias di pesan terlebih dahulu kepada masyarakat Lempur agar bias mencarinya. Harganya cukup beragam tergantung ukuran yang kita inginkan.
Tanaman ini dijadikan wadah ketan yang kemudian disajikan pada acara-acara tertentu saja seperti pada acara kenduri sko atau kenduri adat. Pembuatan lemang itu menggunakan kantung semar. Lemang kantung semar (kancung beruk) tentunya memiliki cita rasa yang khas, manis, dan gurih dari lemang-lemang lain.
Cara memasaknya juga sangat mudah, berbeda dengan lemang bambu yang dibakar. Bahan utamanya adalah kantung semar sebagai tempat atau wadah untuk memasak beras ketan, bisa menggunakan beras ketan putih atau beras ketan merah. Yang telah direndam selama 3 jam lalu ditiriskan. Selanjutnya santan cair 1500 ml daan 2 sendok makan garam.
Cara membersihkan kantung semar dicuci dan dibagian mulut kantung semar digunting atau diambil menggunakan tangan. Batangnya tidak boleh dihilangkan agar kantong semar tidak bocor dan bisa menampung isian. Masukkan beras ke dalam kantung semar sebanyak bagian, lalu isi dengan santan hingga penuh. Setelah itu dikukus di dalam panic presto, panci kukusan atau alat kukusan yang sejenisnya.
Bahan kuah Srikaya :
- 1500 ml santan cair
- 250 gram gula pasir
- 150 gram gula merah
- 50 gram bubuk srikaya
- sendok the vanili bubuk
- 2 butir telur
Campurkan semua bahan kuah srikaya dengan mixer atau dengan manual menggunakan tangan. Masak diatas kompor dengan dilapisi periuk yang berisi air, lalu tuangkan kuah srikaya diatas periuk yang sudah diberi air, agar kuah tidak bersentuhan langsung dengan api dan membuat tekstur kuah menjadi halus.
Lemang ini dapat dimakan langsung atau dengan menambah kuah srikaya, kuah kacang, gulai atau sesuai selera masing-masing.
Kita sebagai generasi muda Kerinci turut membantu membudidayakan bahan utama masakan ini dan mempromosikan makanan unik dan lezat ini agar bisa dikenal dan dinikmati oleh masyarakat luas.
Karena keunikan dan kelezatannya, kuliner tersebut sudah terpilih sebagai makanan tradisional terpopuler dalam penghargaan Anugerah Pesona Indonesia II 2017. Semoga dengan predikat tersebut, pemerintah dan warga Kerinci bisa terus melestarikan panganan tersebut hingga ke generasi-generasi yang akan datang.
Pengambilan kantung semar (kancung beruk) di hutan sekarang juga telah dibatasi, jika tidak untuk keperluan mendesak seperti untuk acara adat dan lain sebagainya. Masyarakat Lempur juga sudah mulai membudayakan kantung semar (kancung beruk)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI