Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Waspadai "Identity Crisis", Ketika Konflik terhadap Diri Sendiri Datang dan Menghantui

19 Oktober 2021   09:30 Diperbarui: 21 Oktober 2021   16:38 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi identity crisis bisa dialami oleh siapa saja.| Sumber: Freepik via parapuan.co

Selama tiga tahun menempuh pendidikan, setidaknya kamu telah memiliki tujuan (rencana jangka panjang). 

Seperti halnya, ketika dinyatakan resmi menyandang gelar alumni di sekolah tersebut. Kamu berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di kota kembang pada jurusan teknik sipil, misalnya. 

Sehingga, ketika masih berada di bangku sekolah menengah atas, kamu sudah mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), agar bisa mengikuti tes pada jurusan teknik sipil untuk bergabung di fakultas teknik nantinya.

Berdasarkan penjelasan singkat di atas, sudah terlihat begitu jelas tujuanmu di fase remaja, apabila kamu telah merencanakannya sedari awal. 

Semua itu dilakukan agar kamu bisa menetralisir kehadiran dari identity crisis, terkait tujuan hidup yang kamu jalani. Setelah itu, buatlah kembali rencana jangka panjang untuk fase-fase selanjutnya. 

Ilustrasi identity crisis | sumber: itp.psikologi.ui.ac.id
Ilustrasi identity crisis | sumber: itp.psikologi.ui.ac.id

Ketiga, mencari titik temu. Poin ketiga ini, tidak kalah pentingnya dengan poin pertama dan poin kedua. 

Ketika kamu telah berhasil menanamkan aura positif di dalam hidup dan telah menemukan tujuan hidupmu di setiap fasenya, di saat itulah, kamu juga bisa memperlengkapnya dengan menemukan passion terbaikmu. 

Setiap passion yang dimiliki oleh para penduduk bumi pastinya akan berbeda-beda. Dengan menemukan passion, secara tidak langsung, kamu telah memberikan kebahagiaan pada dirimu sendiri. 

Pikiranmu terkait hal yang "tidak-tidak" di dalam menjalani hidup yang berakhir pada krisis identitas bisa teralihkan dengan passion yang kamu miliki. 

Selain itu, kamu juga bisa memperkuatnya dengan meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi, agar krisis identitas tidak mudah menyerang dirimu secara utuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun