Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Waspadai "Identity Crisis", Ketika Konflik terhadap Diri Sendiri Datang dan Menghantui

19 Oktober 2021   09:30 Diperbarui: 21 Oktober 2021   16:38 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi identity crisis bisa dialami oleh siapa saja.| Sumber: Freepik via parapuan.co

Seperti halnya, kamu sering mempertanyakan tujuan hidupmu, apa yang sebenarnya kamu lakukan di dunia ini, hingga adakah manfaat dari hidup yang kamu jalani selama ini. Pertanyaan demikian selalu saja kamu utarakan secara terus menerus. 

Apabila diperhatikan secara seksama, terlalu berlebihan dalam memberikan pertanyaan kepada diri sendiri juga tidak baik bila dilakukan. Seakan-akan kamu telah melabelkan kata "ragu" terhadap hidup yang telah dijalani.

Terlebih lagi, bila pertanyaan tersebut hanya sekadar diutarakan tanpa adanya sebuah solusi dan pada akhirnya, pertanyaan tersebut akan semakin menumpuk di dalam pikiran. 

Ilustrasi identity crisis | sumber: yourauthenticpersonality.com
Ilustrasi identity crisis | sumber: yourauthenticpersonality.com

Dilansir dari verywellmind.com bahwa identity crisis merupakan peristiwa perkembangan yang melibatkan seseorang mempertanyakan rasa diri atau tempat mereka di dunia ini. 

Pada umumnya, identity crisis bisa dialami oleh siapa saja yang menempati atmosfer ini, akan tetapi, identity crisis lebih dominan (tidak semuanya) terjadi pada kaum remaja yang masih berada di masa transisi.

Istilah identity crisis untuk pertama kalinya dipopulerkan oleh Erik Erikson, yang merupakan seorang psikoanalis sekaligus psikolog perkembangan yang berasal dari Jerman. 

Pada dasarnya, tidak ada yang salah dalam memberikan pertanyaan pada diri sendiri terkait kehidupan yang dijalani. 

Akan tetapi, konsepnya akan berbeda lagi apabila pertanyaan yang diajukan tersebut telah melewati batas yang ada.

Dan dapat memengaruhi pikiran secara terus menerus, bukan tidak mungkin, bila kecemasan serta stres berlebihan bisa datang menghampiri. 

Ilustrasi identity crisis | sumber: tirzahmag.com
Ilustrasi identity crisis | sumber: tirzahmag.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun