Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal "Glossophobia", Ketakutan yang Menyerang Diri Ketika Akan Berbicara

12 Oktober 2021   19:12 Diperbarui: 14 Oktober 2021   07:15 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Glossophobia, perasaan cemas dan gugup saat berbicara di depan orang banyak. | Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Glossophobia, salah satu ketakutan yang bisa datang menghampiri para penduduk bumi ketika akan berbicara di depan khalayak...

Semua makhluk hidup di muka bumi ini, terkhusus kaum manusia, pastinya akan mengeluarkan berbagai macam kata dari mulutnya ketika akan berbicara. 

Salah satu kegiatan yang paling dominan kaitannya dengan berbicara, selain dari dua orang yang sedang melakukan perbincangan adalah dengan berbicara di depan umum. Kegiatan yang satu ini nyatanya sudah sering dilakukan. 

Di dalam lingkaran pendidikan, ketika memasuki sekolah dasar, kamu sudah dilatih untuk berbicara di depan umum meskipun dalam lingkup ruang kelas, mulai dari memperkenalkan diri, bernyanyi, bahkan membacakan sebuah cerita di depan kelasmu. 

Dan ketika kamu memasuki lingkaran sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga menyentuh pendidikan di bangku perkuliahan, kegiatan berbicara di depan umum pun sudah menjadi makanan sehari-hari. 

Semua itu dibalut dalam kegiatan presentasi setiap mata pelajaran ataupun mata kuliah, meskipun ruang lingkup yang disajikan masih sebatas pada lingkungan sekolah ataupun kampus. Dimana semua kegiatan tersebut telah melatihmu untuk berbicara didepan umum. 

Ketika berbicara di depan umum, gaya berbicara yang ditampilkan oleh setiap orang tentunya akan berbeda satu dan lainnya. Bisa dikatakan, semuanya tidak akan sama. 

Ilustrasi glossophobia | sumber: psycom.net
Ilustrasi glossophobia | sumber: psycom.net

Ada yang sangat piawai dalam memainkan kata demi kata yang dikeluarkan dari mulutnya dan ada pula yang takut mengeluarkan kata tersebut ketika akan berbicara di depan umum dan ini dikenal dengan istilah glossophobia. 

Kata glossophobia berasal dari bahasa Yunani, dimana "glossa" yang berarti "lidah" dan "phobos" yang berarti "takut". Selain itu, diperkirakan 75% orang di seluruh dunia mengalami glossophobia.

Dilansir dari sehatq.com bahwa glossophobia merupakan bagian dari fobia sosial atau perasaan takut berlebih akan situasi sosial. 

Kebanyakan penderita glossophobia tidak menunjukkan gejala fobia sosial lainnya, mereka tidak takut bertemu dengan orang baru atau melakukan aktivitas di depan orang banyak. Selama tidak berbicara.

Untuk melihat glossophobia yang dialami oleh seseorang, mari amati salah satu drama Korea Selatan yang berjudul Remember: War of the Son yang dirilis pada tahun 2015 - 2016 silam. 

Cuplikan drama Korea Remember: War of the Son | sumber: portalsinopsis.com
Cuplikan drama Korea Remember: War of the Son | sumber: portalsinopsis.com

Ketika itu, orangtua dari Seo Jin-woo yang bernama Seo Jae-hyuk yang diperankan oleh Jun Kwang-ryul, dituduh atas tindakan kriminal yang tidak pernah dilakukannya. 

Sehingga membuat Seo Jae-hyuk harus mendekam dibalik jeruji besi. Untuk bebas dari tuntutan tersebut, Seo Jae-hyuk tentunya harus memiliki pembela, yakni seorang pengacara. 

Mendapati Seo Jea-hyuk yang bukanlah dari keluarga berada, membuat dirinya mendapatkan pembela umum yang telah ditentukan oleh negara. Pengacara Song lah yang telah ditunjuk untuk menangani kasus Seo Jae-hyuk. 

Ketika Hakim mempersilahkan dirinya untuk memberikan pembelaan terhadap kasus yang menimpah Seo Jae-hyuk. 

Pengacara Song selalu saja mengalami kegugupan saat akan berbicara, perkataannya selalu saja terbata-bata, serangan panik dadakan selalu saja menghampirinya. 

Kegugupan yang dialami oleh pengacara Song hanya dialaminya ketika akan berbicara dimuka umum saja (ruangan persidangan yang dipenuhi dengan banyak orang). Selain dari itu, Pengacara Song tetap bisa bersikap tenang. 

Seperti halnya, ketika dirinya berjalan memasuki ruangan persidangan dan duduk ditengah-tengah orang yang berada di sana, Pengacara Song tetap bisa santai menanggapi situasi tersebut. 

Hal tersebut sangat disadari oleh Pengacara Song, kegugupan yang dialaminya, terkadang, menyulitkannya dalam memberikan pembelaan. 

Berdasarkan penggalan kisah yang dialami oleh Pengacara Song dalam drama Remember: War of the Son di atas, sudah terlihat secara jelas bahwa Pengacara Song mengalami glossophobia. Sebuah ketakutan untuk berbicara di depan umum. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kehadiran dari glossophobia seperti yang dialami oleh Pengacara Song pada sepenggal kisah drama di atas, seperti: 

Ilustrasi glossophobia | sumber: dreamstime.com
Ilustrasi glossophobia | sumber: dreamstime.com

Pertama, sugestikan diri bahwa kamu pasti bisa melakukannya. Ini merupakan poin pertama dan paling utama yang harus bisa kamu lakukan. 

Dimana kamu secara tidak langsung telah menerapkan positive self talk terhadap dirimu sendiri. 

Bahwa ketakutan, kecemasan, serta kegugupan ketika akan melakukan pembicaraan di depan umum bisa kamu lewati dan kamu hadapi.

Tanamkanlah di dalam diri untuk selalu memberikan aura positif di dalam hidup, agar pikiran baik selalu mesugestikan diri. 

Kedua, tingkatkan kepercayaan diri. Poin kedua ini merupakan kelanjutan dari poin pertama. 

Ketika kamu berhasil memberikan aura positif di dalam diri dengan selalu memberikan sugesti bahwa kamu pasti bisa melakukannya.

Maka, kepercayaan diri harus kamu tanamkan, kepercayaan diri yang dimiliki oleh seseorang pada dasarnya berasal dari sugesti yang dihasilkan oleh orang tersebut. 

Tetap difokuskan pada sepenggal cerita yang dialami oleh Pengacara Song di atas, yang ditunjuk sebagai pengacara dari Seo Jae-hyuk.

Apabila diperhatikan dari gestur tubuh yang ditampilkannya pada drama tersebut, secara langsung, Pengacara Song telah mensugestikan dirinya tidak akan bisa melakukan pembelaan. 

Semua itu diikuti dengan gerakan tangannya, serta kepanikan dari raut wajah yang ditampilkannya ketika akan berbicara.

Akan tetapi, ketika memasuki ruangan persidangan, Pengacara Song bisa melakukannya dengan lebih santai dan terlihat percaya diri.

Itulah sebabnya, ketika langkah kakimu memulai untuk melakukan pembicaraan dihadapan para khalayak, sedari awal kamu sendiri harus bisa menanamkan pikiran positif yang diikuti dengan kepercayaan diri versi terbaik darimu. 

Ilustrasi glossophobia | sumber: stock.adobe.com
Ilustrasi glossophobia | sumber: stock.adobe.com

Ketiga, selalu tenangkan pikiranmu. Poin ketiga ini bagaikan kunci yang harus bisa kamu gunakan. 

Ketika kamu berhasil melakukan sugesti ke arah yang positif bahwasanya kamu bisa melakukannya dan kepercayaan diri pun mulai bersinar, kamu sendiri harus bisa mempertahankan ketenangan di dalam dirimu. 

Baik ketika akan melangkahkan kaki untuk menuju ke tempat pembicara, hingga akhirnya berhadapan dengan sorot mata tajam yang akan menyaksikanmu saat berbicara. Yakinkan diri, bahwa semuanya akan baik-baik saja. 

Pada dasarnya, merasakan kecemasan sesaat akan berbicara di depan khalayak sangat wajar bila terjadi. Dimana perasaan tersebut bisa menghampiri siapapun. 

Ketiga poin di atas, baru sebagian kecil dari sekian banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kegugupan dan ketakutan saat akan berbicara dihadapan para khalayak. 

Catatan:

Sepenggal kisah drama pada artikel ini, hanya digunakan untuk melihat satu permisalan saja terkait glossophobia yang bisa dirasakan oleh seseorang.

Dan kehadiran dari glossophobia juga tidak berpusat dan berpatokan pada sepenggal kisah di atas.

Begitu banyak faktor yang bisa membuat seseorang mengalami kecemasaan saat akan berbicara di hadapan khalayak. 

Selain itu, kamu sendiri harus bisa memahami, apakah gejala kecemasan dan kegugupan yang kamu rasakan ketika akan berbicara di depan umum masih bisa dikatakan biasa-biasa saja, atau malah sebaliknya.

Apabila gejala kecemasan dan ketakutan yang kamu alami tidak bisa dikontrol lagi, ada baiknya, kamu berkonsultasi dengan ahlinya.

Thanks for reading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun