Baginya, tes ini sangat penting untuk menunjang masa depan yang cemerlang (itu hanya menurutnya).
Dari ilustrasi di atas, sudah terlukiskan dengan begitu nyata bahwa Sesilia telah melemparkan amunisi kebencian terhadap dirinya sendiri.Â
Seakan-akan dirinya tidak mampu melakukan sesuatu hal dengan sebaik mungkin, dan kebenciannya terhadap diri sendiri pun semakin menjadi-jadi. Ini dikenal dengan self-loathing atau self-hatred.Â
Dilansir dari sehatq.com bahwa self-loathing atau self-hatred merupakan perasaan membenci diri sendiri.Â
Kondisi ini dipicu oleh berbagai macam faktor, mulai dari pengalaman buruk di masa lalu hingga sering direndahkan oleh orang lain.
Selain itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari very well, ada beberapa tanda-tanda dari seseorang yang telah bersikap self-loathing atau self-hatred ini.Â
Mulai dari selalu berpikir kalau dirinya salah, hanya fokus pada hal negatif, harga diri yang rendah, mencari persetujuan, tidak dapat menerima pujian, tidak percaya diri, kesulitan ketika seseorang memberikan kritik, sering merasa cemburu, takut pada koneksi positif, takut bermimpi besar, hingga keras pada diri sendiri.
Dari kesebelas tanda di atas, sudah terlihat secara jelas bahwa Sesilia yang telah berhasil menjadi self-loathing disebabkan oleh tindakannya yang terlalu keras terhadap dirinya sendiri.
Apabila dipikirkan secara lebih matang, dan dipikirkan dengan cara baik-baik, seharusnya, Sesilia tidak harus mengutuk dirinya sebagai orang yang bodoh.
Pada dasarnya, Sesilia mampu lebih tenang dan memahami keadaan yang terjadi, kebenciaan di dalam diri sendiri nyatanya tidak perlu terjadi. Dengan mengambil sikap yang mampu memotivasi diri, misalnya.Â