Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Waspadai "Self-Loathing", Pola Membenci Diri Sendiri yang Sebaiknya Dihindari

11 September 2021   17:11 Diperbarui: 16 September 2021   23:15 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi self loathing | sumber: Foto: theguidancegirl.com 

Maka dari itu, sangat penting membangun semangat di dalam diri agar tidak menciptakan self-loathing, seperti: 

Ilustrasi self loathing | sumber: shutterstock.com
Ilustrasi self loathing | sumber: shutterstock.com

Pertama, mulailah dengan mencintai diri sendiri (self-love). Ketika kamu berhasil mengenali dirimu secara utuh, niscaya, kamu mampu berdamai dengan dirimu sendiri, dan kebencian pada diri tidak akan pernah terjadi.

Seperti halnya pada ilustrasi di atas, di mana Sesilia telah menghakimi dirinya sendiri, "Ya ampun bodoh banget, begini aja kok nggak bisa sih..."

Padahal, apabila Sesilia mampu lebih tenang dan mencintai dirinya sendiri secara utuh, niscaya, dirinya tidak akan melakukan hal demikian. 

Karena kebahagiaan, ketenangan, dan ketentraman hidup yang kamu jalani dimulai dari dalam dirimu sendiri.

Di mana kamu sendiri sangat memahami dan mampu mencintai dirimu dengan begitu layak, tanpa harus ada unsur kebenciaan. 

Kedua, perbanyak berpikir positif dan lawan dengan sekuat mungkin pikiran negatif. Ini merupakan kelanjutan dari poin pertama. 

Ketika kamu berhasil mencintai dirimu sendiri, secara otomatis, pikiran positif, aura positif akan tercipta di dalam dirimu. 

Salah satu cara yang bisa kamu terapkan untuk menciptakan energi positif adalah dengan melakukan positive self talk (untuk lebih jelasnya bisa di klik di sini). 

Tetap difokuskan pada permisalan di atas, ketika Sesilia merasa dirinya payah dan gagal, seharusnya, Sesilia mampu mengatasinya dengan terus menaburkan pikiran positif dan menjauhkan pikiran negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun