Dengan cara berdialog pada dirinya sendiri, dan menyakinkan hati dengan sebaik mungkin terhadap hasil yang telah diperoleh, bahwa itu tidaklah buruk.Â
Seperti halnya kalimat yang satu ini, "Aku sudah berusaha melakukan yang terbaik, dan hasil yang didapatkan sekarang ini juga merupakan hasil yang terbaik, all is well...".
Dengan berpikir demikian, besar kemungkinan, Sesilia tidak akan menciptakan ruang kebencian pada dirinya.
Ketiga, bergabunglah dengan orang-orang yang mampu memberikan aura kebahagiaan. Dengan kehadiran support system yang baik, misalnya.Â
Dengan begitu, kamu sendiri mampu mencurahkan segala kepenatan yang dialami, menceritakan apa yang sedang terjadi, agar pikiranmu mampu lebih tenang, dan agar hatimu juga lebih damai.Â
Dan perlu diingat secara baik, apabila ingin mencurahkan apa yang sedang dirasakan, lakukanlah terhadap orang yang terpercaya. Agar bisa memperoleh feedback serta solusi terbaik dari apa yang telah diceritakan tersebut.Â
Keempat, berhentilah membandingkan hidupmu dengan orang lain. Terlalu sibuk dan terlalu memaksakan dirimu sendiri membandingkan hidup dengan orang lain, sama saja dengan kamu menciptakan ruang kebencian di dalam dirimu sendiri.Â
Begitu banyak cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan perbandingan di dalam hidup dan itu sangat mudah terjadi, apabila kamu memang berniat untuk menjadi musuh di dalam dirimu sendiri.Â
Seperti halnya yang dilakukan oleh Sesilia pada ilustrasi di atas, "....Wisya aja bisa lulus kenapa kamu nggak bisa sih, ih nyebelin banget deh".
Mendapati kisah yang dialami oleh Sesilia, dirinya seakan-akan tidak terima bisa dikalahkan oleh Wisya, dan kebenciaan pada dirinya pun terus terjadi.Â
Itulah sebabnya, terlalu sibuk membuat perbandingan hidup juga tidak ada gunanya, karena jalan hidup yang dijalani setiap insan di muka bumi ini jelas akan berbeda satu dan lainnya. Ibaratnya, sudah disediakan porsinya masing-masing.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!