Padahal faktanya, itu semua merupakan perihal sepele yang nyatanya tidak perlu dibesar-besarkan, ataupun dibuat menjadi masalah.
Bila diperhatikan secara seksama, para pelaku drama queen sangat suka mencari sensasi, semua perilaku yang disajikannya selalu mendramatisir keadaan secara berlebih-lebihan.Â
Oleh karena itu, seseorang yang tampil layaknya "tukang drama", mampu menghadirkan aura negatif di sekelilingnya.Â
Berikut alasan yang memperkuatnya, kenapa hal tersebut bisa terjadi, melalui kasus Sesilia mari kita bahas bersama...
Pertama, membuat lawan bicaranya menjadi tidak nyaman. Sudah terlihat secara jelas bahwa lawan bicara dari para pelaku drama queen tidak akan nyaman karena tingkah lakunya.Â
Seperti halnya kisah yang terjadi di antara Jesika dan Sesilia, mendapati tingkah laku dari Sesilia yang sangat berlebihan, karena rok mocca yang dikenakannya terkena tumpahan minuman.
Secara nyata, hal tersebut bisa diatasi dengan sangat mudah, namun Sesilia terlalu mendramatisir keadaan, hingga membuat Jesika tidak merasa nyaman dibuatnya.Â
Tidak hanya Jesika, para penghuni cafe pun demikian, karena telah merasakan situasi cafe menjadi tidak tenang lagi.
Kedua, membuat malu lawan bicaranya. Siapapun itu, akan merasakan perasaan yang tidak enak ketika seseorang yang berada dihadapannya terlalu mendramatisir keadaan.Â
Itulah sebabnya, seseorang yang menyulap dirinya menjadi tukang drama, tidak akan hadir tanpa adanya penonton yang menyaksikannya.Â