Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

"Curving", Cara Menghilang yang Lebih Elegan daripada "Ghosting"

10 Juni 2021   07:03 Diperbarui: 11 Juni 2021   22:22 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang di-curving. Sumber: PEXELS/IVAN SAMKOV via KOMPAS.COM

Curving, salah satu cara menghilang dari objek sasarannya dengan perantara dunia maya. Apakah cara ini lebih elegan bila dibandingkan dengan ghosting yang lebih dahulu merajai planet ini? 

Dunia maya hadir karena kemajuan zaman, kemajuan teknologi membuat kehadirannya begitu dominan mengisi hari-hari para penduduk bumi. 

Bagaimana tidak, segala macam aktivitas tidak hanya dilakukan di dunia nyata saja, karena dunia maya pun ikut andil mengisi hari-hari para penghuni planet ini melalui perantara media. 

Di era digital seperti sekarang ini, medsos bukanlah sesuatu hal yang begitu asing. Kehadirannya bisa menjadi sebuah kebutuhan bagi para penggunanya, termasuk di dalam urusan percintaan ala kawula muda dunia modern. 

Begitu banyak manfaat yang hadir dari penggunaan media sosial, salah satunya sebagai alat komunikasi. 

Coba hitung saja, berapa kali dalam satu hari kita semua membuka aplikasi khusus untuk melakukan chat, call ataupun video call. Sepertinya bisa berkali-kali dilakukan, terlebih lagi dalam urusan percintaan. 

(bila sedang tidak sibuk, karena setiap makhluk di planet ini memiliki aktivitasnya masing-masing di dunia nyata)

Ternyata, aktivitas berkomunikasi di era digital ini sering menimbulkan berbagai macam persepsi, terlebih lagi dengan menerapkan jurus menghilang atau bahasa kerennya ghosting. 

Ilustrasi curving (sumber: thetab.com)
Ilustrasi curving (sumber: thetab.com)

Ini merupakan salah satu tingkah laku para penghuni dunia maya yang bisa dikatakan cukup ngetren, datang dan pergi sesuka hatinya, eh...

Tunggu dulu, bila ghosting telah "umum" diketahui oleh para penduduk bumi, ternyata ada kosakata lain yang menggambarkan teknik menghilang di dunia maya, apalagi kalau bukan curving. 

Lho ini apalagi? Tunggu-tunggu, jangan terlalu ngegas, yuk lanjut baca lagi...

Dilansir dari refinery29.com bahwa curving untuk pertama kalinya didokumentasikan oleh Brittany Cox of Thought Catalog pada tahun 2017 silam. Fenomena ini sangat mirip dengan ghosting, akan tetapi tidak menghilang secara tiba-tiba. 

Ketika seseorang sedang melakukan teknik curving, dirinya terkadang tetap menanggapi pesan teks (chatting) yang dikirimkan oleh seseorang, namun tidak benar-benar memiliki komitmen, apalagi untuk bertemu secara nyata, alias berkencan. Tidak ada niat di dalamnya. 

Menurut Ann Rosen Spector, PhD, seorang psikolog klinis di Philadelphia bahwa curving hanyalah nama baru untuk permainan lama, "orang-orang takut akan konfrontasi," jelasnya. 

Ilustrasi percakapan pasangan kekasih (sumber: itsjustlunch.com)
Ilustrasi percakapan pasangan kekasih (sumber: itsjustlunch.com)

Mari kita ambil permisalan yang begitu sederhana untuk membedakan antara ghosting dan curving.

Laura dan Richard merupakan teman satu kampus, namun berbeda fakultas. Laura menempuh pendidikan di fakultas ekonomi, sedangkan Richard menempuh pendidikan di fakultas teknik. 

Keduanya memang telah dipertemukan sejak pertama kali menginjakkan kakinya di universitas tersebut, dan sejak saat itulah keduanya saling bertukar nomor handphone (hanya sebagai teman ketika ospek). 

Tidak ada angin, tidak ada hujan, Richard mulai menghujani Laura dengan berbagai macam pesan indah. Richard mulai mencoba menunjukkan perasaannya. 

Namun Laura hanya meresponnya dengan "seadanya saja". Bisa dikatakan, Laura tidak memiliki ketertarikan pada Richard, karena perasaan "tidak enakkan" inilah yang membuat Laura terus memberikan feedback pada pesan yang dikirimkan oleh Richard. 

Terkadang, Laura menarik ulur Richard dengan membalas pesan selama 1, 2, 3...24 bahkan 48 jam kemudian dan diikuti dengan kalimat penghias seperti, "sorry...baru baca pesannya, akhir-akhir ini lagi sibuk," (misalnya). 

Tidak hanya itu saja, ketika Richard mengirimkan pesan kepada Laura untuk mengajaknya berkencan, Laura selalu mengubah topik pembicaraan agar kencan (pertemuan) tersebut tidak terealisasi. 

Sudah terlihat secara jelas bahwa Laura merupakan curver yang telah melancarkan jurus curving kepada Richard.

Dengan kata lain, curving tidak mencoba untuk memulai ikatan (komitmen). Pola pemikiran curver akan mencoba menyelamatkan perasaan objek sasarannya dengan cara tetap memberikan rasa "kecewa" namun secara lembut. Lho gimana tuh?

Ilustrasi komunikasi melalui perantara media (sumber: timesofindia.indiatimes.com)
Ilustrasi komunikasi melalui perantara media (sumber: timesofindia.indiatimes.com)

Singkatnya, bila dibandingkan dengan ghosting akan membentuk kalimat perbandingan seperti:

  • Ghosting, merupakan jurus menghilang yang sering terjadi melalui perantara media sosial. Dimana para pemerannya tiba-tiba berhenti memberikan respons seperti sebelumnya, tanpa adanya penjelasan ataupun kata "good bye". 
  • Curving, sama seperti jurus menghilang namun para pemerannya terus memberikan respons (ibaratnya berjeda, ada hilang ada hilang). Akan tetapi, para curver akan selalu mengabaikan pertanyaan yang berkaitan dengan komitmen. 

Dari ilustrasi di atas tentang kisah Laura dan Richard bisa ditarik sebuah kesimpulan.

Pertama, Laura selalu memberikan jeda waktu yang terbilang sangat-sangat panjang untuk membalas pesan dari Richard. 

Perlu diingat, setiap makhluk hidup di planet ini memang memiliki aktivitasnya masing-masing di dunia nyata. Tidak perlu mengherankan lagi bila ada yang membalas pesan dengan berbagai macam durasi ketika sampai pada penerima. 

Meskipun demikian, kita harus lebih memahami secara detail, karena setiap orang di dunia ini memang memiliki kesibukannya masing-masing, namun perlu digaris bawahi, tidak akan ada makhluk hidup di dunia ini yang memiliki kesibukan hingga 1 kali 24 jam. 

Maka dari itu, bila memang prioritas kehadiranmu akan diutamakan, namun bila sebaliknya, pengabaian akan tetap terlihat. So, think smart!

Kedua, Laura selalu mengganti topik percakapan ketika Richard mengajaknya untuk mulai berkencan. Sudah bisa dipastikan bahwa Laura memang tidak ingin memiliki komitmen apapun dengan Richard. 

Hal ini dilakukan oleh Laura agar bisa memberikan penolakan secara halus kepada Richard. Lebih baik melakukan hal demikian daripada telah memberikan harapan yang begitu besar namun nyatanya tidaklah sejalan, seperti yang dilakukan oleh Laura. 

Baik curving ataupun ghosting keduanya hadir berkat kemajuan teknologi, kosakata di era digital ini memang telah menggambarkan tingkah laku para pemerannya. 

Jurus menghilang yang dilakukan oleh kedua kosakata tersebut memang hadir melalui perantara komunikasi, karena pemerannya memang telah mencoba untuk menghindari objek sasarannya. 

Bila ditarik panjang ke belakang sebelum era digital merajai bumi, teknik seperti ini sudah hadir sedari dulu, namun dengan nama yang berbeda ataupun istilah yang berbeda, pastinya. 

Perlu diingat, tidak semua makhluk hidup di era digital ini akan menjadi curver ataupun ghoster dan apabila ada seseorang yang melakukannya, "besar kemungkinan" dirinya telah memiliki alasan tertentu.

Maka dari itu, biasakan diri agar tidak terlalu baper dalam menanggapi sesuatu hal, terlebih lagi bila belum pasti.

Catatan:

Apabila ada kesamaan nama pada ilustrasi di atas itu hanyalah kebetulan semata. Ilustrasi di atas hanya digunakan untuk memfokuskan pada satu kasus saja. 

Saya mohon maaf apabila ada salah kata dalam penulisan artikel ini. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.

Thanks for reading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun