Rinai-nya memberi rasa..
yang terbayang seakan rindu muncul tiba-tiba
Petrikor seakan ingatkan akan gejolak yang selalu
terasa saat dia kan hadir
Anginnya membelai, mengayun bersama asa
yang melambung
Kini rintiknya hadirkan rindu, membiru bersama
perasaan didalam dada
Menitik, menetes, lalu mengalir disela-sela
helaan jiwa yang mendamba
Tak terbendumg saat derasnya bergantian, mengguyur
gersangnya lapangan jiwa
Terlepaskan dan disegarkan kembali
Buncahan keinginan yang dikekang diawal
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!