Mohon tunggu...
Derrick Raphael Widyanata
Derrick Raphael Widyanata Mohon Tunggu... murid

Halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menulis Artikel Kompasiana: Dampak Positif dan Negatif

22 November 2024   23:25 Diperbarui: 22 November 2024   23:34 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital seperti sekarang, tugas sekolah tidak lagi hanya berbentuk laporan di kertas atau presentasi di kelas. Banyak guru, terutama guru Bahasa Indonesia, mendorong siswa untuk menulis artikel di platform seperti Kompasiana. 

Dengan menggunakan platform seperti ini, siswa tidak hanya belajar untuk menulis, tetapi juga memahami bagaimana pendapat mereka dapat diapresiasi oleh audiens yang lebih luas. Namun, tugas seperti ini juga memberi dampak positif dan negatif bagi para siswa yang perlu dipahami oleh kedua guru dan siswa sendiri.

Dampak Positif Bagi Siswa: 

1. Melatih Kemampuan Menulis

Saat siswa diminta menulis artikel, mereka belajar menyusun argumen, menyampaikan opini secara sistematis, dan mendukung ide mereka dengan data sehingga meningkatkan kemampuan menulis mereka.

2. Meningkatkan Literasi Digital

Dengan menggunakan platform digital seperti Kompasiana, siswa menjadi lebih akrab dengan teknologi. Mereka belajar mengunggah artikel, menggunakan fitur tag, dan mempromosikan tulisan mereka di media sosial. Selain itu, siswa juga lebih terbuka untuk belajar tentang berbagai topik artikel yang dibuat oleh orang-orang lain.

3. Membangun Rasa Percaya Diri

Ketika artikel mereka dipublikasikan dan mendapatkan perhatian dari pembaca, siswa merasa dihargai. Komentar positif dan apresiasi dari pembaca dapat menjadi motivasi bagi mereka untuk terus menulis dan berkarya. 

Dampak Negatif Bagi Siswa:

1. Tekanan untuk Menulis dengan Baik

Tidak semua siswa memiliki minat atau bakat dalam menulis. Tugas ini bisa menjadi beban berat bagi mereka yang kurang percaya diri atau merasa kurang mampu menulis yang baik. Dengan mengunggah artikel mereka sendiri di platform seperti Kompasiana, siswa dapat merasa ketidaknyamanan karena karyanya dapat dilihat oleh audiens yang lebih luas.

2. Kurangnya Orisinalitas

Karena ingin segera menyelesaikan tugas, beberapa siswa mungkin tergoda untuk menyalin artikel dari internet tanpa memahami isinya. Ini tentu bertentangan dengan tujuan awal tugas tersebut. Dengan berkembangnya teknologi, penggunaan Chat Gpt untuk tugas seperti ini sangat menggoda.

3. Eksposur Berlebihan

Publikasi artikel di platform terbuka seperti Kompasiana membuat tulisan siswa dapat diakses oleh siapa saja. Hal ini dapat menimbulkan risiko, terutama jika siswa menerima komentar negatif atau kritik tajam yang tidak membangun.

Menulis di Kompasiana sebagai tugas sekolah adalah inovasi yang menarik dan relevan di era digital. Tugas ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan menulis literasi digital, dan percaya diri.

 Namun, untuk menghindari dampak negatif, guru perlu memberikan bimbingan yang memadai dan menciptakan lingkungan yang mendukung. Dengan pendekatan yang tepat, tugas ini dapat menjadi pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun