Hujan turun dengan deras. Febuari selalu jadi puncak musim hujan di Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya. Mobil DC tak bisa melaju berhubung genangan air terjadi di beberapa tempat. Bahkan, ada tempat yang genangannya lebih dari setengah meter.
Bekasi sudah dekat. Harapan Indah tinggal hitungan menit. DC tiba di sebuah jembatan penghubung Banjir Kanal Timur (BKT). Ia menyetir hati-hati berhubung jalanan berair dan hujan masih turun cukup deras.
Tiba-tiba ia melihat seorang wanita berlari ke pinggir jembatan, langsung melompat, hilang ditelan derasnya air yang mengalir dari Bogor menuju Teluk Jakarta. DC banting setir ke pinggir jalan, hampir menabrak kios yang berada di pinggir BKT. Untung ia mengerem tepat waktu. Ia langsung keluar tanpa mencabut kunci. Ia berlari ke tengah jembatan.
Tampak olehnya sesosok tubuh berambut panjang timbul tenggelam dipermainkan derasnya air. DC langsun terjun dan berusaha berenang secepat mungkin untuk menyelamatkan wanita itu. Setelah berjuang cukup keras, ia berhasil memegang dan menyeret tubuh wanita itu ke pinggir kanal.
Wanita itu pingsan. DC agak kebingungan. Ia menekan dada wanita itu beberapa kali. Wanita itu masih belum siuman. Pertolongan dengan mulut tak berani ia lakukan. Ia menatap ke sekeliling. Banyak pengendara motor berhenti untuk menontonnya tanpa menolong. Lalu, terlihat seorang pengendara yang rambutnya menjulur keluar lewat belakang helem. DC segera meminta pengendara itu menolongnya melakukan pernafasan buatan. Untung wanita itu bersedia.
Setelah beberapa kali menyedot, wanita yang menyedot itu membuang air lewat mulutnya. DC kembali menekan dada wanita itu beberapa kali. Wanita itu tersedak, dan memuntahkan sejumlah air.
" Udah ya, dia sudah sadar," kata wanita yang dimintai tolong oleh DC. DC mengangguk, mengucapkan terima kasih. Wanita itu naik ke motor, memakai helem, lalu pergi.
DC kembali menekan dada wanita yang tenggelam. Air kembali keluar. Setelah sadar, wanita itu tampak kebingungan.
" Kenapa memilih BKT untuk mengakhiri hidup, mbak? " tanya DC pada wanita yang ditolongnya.
" Maaf, aku terpeleset, " ucap wanita itu salah tingkah.
DC dengan jelas melihat wanita itu melompat. Wanita itu mengaku terpeleset? Mau tak mau ia terbengong. " Maaf, kalo begitu aku salah duga."