Mohon tunggu...
Deri Prabudianto
Deri Prabudianto Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang biasa

Wa/sms 0856 1273 502

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Namaku Awai 172-174

11 Juni 2018   09:12 Diperbarui: 11 Juni 2018   09:21 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awai tersenyum." Sudah. Aku jadi pencuci piring di kedai kopi paman Hsu. " Awai mencuci ember dengan dicelupkan ke air laut." Panjang juga peciumanmu, baru seminggu aku bekerja kamu sudah berhasil mengendusku hingga kesini," ledek Awai. Semua bebannya terangkat setelah ia bekerja. Kini ia bisa menunjukkan wajah girang.

Tiong It senang melihat keceriaan Awai. " Aku meminjam hidung kelinci. "

" Kurasa aku bukan wortel, kenapa dicium dengan hidung kelinci?. " balas Awai.

" Kalau begitu, aku salah ngomong. Aku meminjam hidung Tepakkai" ( Tepakkai, siluman babi dalam cerita Ke Barat Mencari Kitab Suci).

Awai tertawa. " Kenapa kemari? Disini tak ada makanan, yang kubuang tadi makanan sisa. Kenapa tak menunggu di kedai kopi saja ? Bisa menunggu sambil ngopi sore, "

" Paman Hsu mengatakan jam kerjamu sudah usai. Aku ingin mengantarmu pulang. " ucap Tiong It langsung ke tujuan.


" Aku bawa sepeda. Mana mungkin kamu mengantarku pulang. " balas Awai.

" Tadi aku minta diantar Asian supaya bisa mengantarmu pulang dengan sepedamu." Tiong It tertawa lebar.

" Ih, curang. Itu sepeda siapa ? " tanya Awai.

" Ini sepeda Asian. Dia sedang makan bakpao di kedai kopi. Tunggu ya, kusuruh dia pulang dulu, aku kemari lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun