Intan Jaya, Kompasiana.com - Juru Bicara Tentara Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka, (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menyatakan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya, telah menembakkan dua orang militer Indonesia, Pada Kamis 24 Juli 2025. Di Intan Jaya, Papua Tengah.Â
Pernyataan ini di sampaikan pada Kami Sebby Sambom setelah manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM menerima laporan resmi dari panglima TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya Kolonel Apeni Kobogau.Â
"Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Kolonel Apeni Kobogau pada hari Kamis, 25 Juli 2025 dari medan perang di Intan Jaya," kata Sebby Sambom.
Lebih lanjut, kolonel Apeni Kobogau menyampaikan bahwa kami bertanggung jawab atas penyerangan terhadap aparat militer indonesia di Bandar Udara Bilogai pada hari Rabu, 23 Juli 2025 sekitar jam 11.50 wit yang mengakibatkan terjadi luka tembak terhadap dua aparat militer indonesia.Â
"Penyerangan hingga terjadinya baku tembak selama dua jam lebih dan tidak ada jatuhnya korban jiwa dari pihak kami," jelas Kobogau.Â
Lebih lanjut, Kolonel Apeni Kobogau, melaporkan bahwa penyerangan terhadap aparat militer indonesia di Intan Jaya di pimpinannya bersama komandan operasi Batalion Angin Bula, Mayor Abertinus Kobogau dan pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya.
"Penyerangan kami mengakibatkan dua aparat militer indonesia mengalami luka tembak pada Rabu, 23 Juli 2025 kemarin," jelasnya Apeni Kobogau.Â
Dengan tegas TPNPB Kodap VIII Intan Jaya mengeluarkan pernyataan sikap resmi terhadap Presiden Prabowo Subianto, Bupati Intan Jaya dan DPR bahwa:
1. TPNPB Kodap VIII Intan Jaya siap perang melawan ribuan personel militer indonesia yang dikirim oleh Prabowo Subianto demi menyukseskan eksploitasi emas di Blok B Wabu.
2. Kami siap tembak seluruh pesawat sipil yang memasuki wilayah perang di Intan Jaya jika pendoropan pasukan militer teroris indonesia terus menggunakan pesawat sipil.
3. TPNPB Kodap VIII Intan Jaya siap eksekusi pejabat Papua yang pro pemerintah indonesia untuk demi investasi di Tanah Papua.