Malam ini aku menulis di bawah rembulan
Memakai tinta hitam agak buram
Kumulai dengan namamu
Yang selalu mengingatkanku akan kelam dan abu-abu
*
Baris pertama
Kuingat basa basi cintamu yang gurih penuh aroma
Di tengah baris kedua
Tak kupungkiri aku terangsang rindu jika sedetik tak bersua
Belum sampai baris ketiga
Sebuah tanda tanya mengapa kau penuh dengan tega
*
Kala itu kita kuat
Tapi terlalu rapuh untuk menahan beban berat
Kau dan aku kokoh
Namun tangguhnya takdir membuat kita terkecoh
*
Aku serasa diberi kecupan oleh langit
Seakan ia mengerti bahwa hidup memang selalu pahit
Orang bilang penyembuh adalah sang waktu
Yang meski berlalu, tetap saja meninggalkan sembilu
*
Tiba di ujung kertas
Bulan nampak bergaris lalu menghilang
Digantikan awan hitam dan pepohonan yang bergoyang
Kusudahi dulu mengenangmu
Dari aku, yang masih terhimpit masa lalu
**
Paris, 3 Oktober 2018