Mohon tunggu...
denny prabawa
denny prabawa Mohon Tunggu... Editor di Balai Pustaka -

penulis, penyunting, penata letak, perancang sampul, pedagang, pensiunan pendaki, dan masih banyak lagi sederet identitas yang bisa dilekatkan kepadanya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pendakian Salak: Golok di Sebatang Leher

8 Oktober 2015   08:54 Diperbarui: 8 Oktober 2015   09:02 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adi, pendaki asal Indramayu menemukan jalur yang tertutup ranting-ranting pohon. Dengan menggunakan golok yang dibawanya, Adi membabat ranting-ranting pohon yang menjuntai, menghalangi jalan.

Tiba-tiba saya berdiri, berjalan menghampiri Adi. Langkah saya terhenti persis sejajar di sisi kirinya, bersamaan dengan tangan kanan Adi mengayunkan golok. Adi yang tidak melihat kedatangan saya, tak sempat menghentikan ayunan goloknya. Akibatnya, golok yang diayunkannya itu menyambar batang leher saya, sebelum terlepas dan terjatuh dari tangan Adi!

Kamu gak papa? Kamu gak papa?” ucap Adi berkali-kali seraya memeriksa cemas betang leher saya. Saya meraba-raba leher saya yang tersambar golok Adi. Tak ada setetes darah pun yang menyembur dari batang leher saya yang tersambar golok Adi. Sempat terselip kecemasan, kalau darah akan segera menyembur beberapa saat setelahnya. Tapi bukan hanya tak ada darah yang menyembur, bahkan tak segores luka yang membekas di batang leher saya! Ah, kalau saja saya setapak lebih maju lagi, mungkin ceritanya akan berbeda…

Mahasuci Allah yang di tangan-Nya tergenggam takdir tiap manusia. Sungguh bukan karena saya punya ilmu kebal, atau melakukan amalan-amalan yang membuat tubuh saya jadi tak mempan senjata. Apalagi sampai bersekutu dengan syetan demi memiliki kekuatan itu. Tidak. Sama sekali tidak. Hari itu Allah Swt benar-benar telah menjadi penolong dan pelindung nyata bagi saya, karena saya tak pernah mengambil pelindung selain dari-Nya. 

Saat itu, Allah bukan saja melindungi serta menolong saya dari sebuah petaka yang mungkin sekali merengut nyawa saya, tapi Dia juga mengizinkan saya menjejakkan kaki untuk yang pertama kalinya di puncak setinggi 2211 Mdpl itu, Gunung Salak sepuluh tahun lalu. Peristiwa itu, menebalkan keyakinan saya pada pertolongan Allah Swt bagi mereka yang istiqomah melangkahkan kaki di jalan-Nya, jalan lurus tempat kebaikan menjadi raja. Mahasuci Allah yang ditangannya tergenggam hidup dan mati kita.

 


 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun