Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hati-hati, Surprise Ulang Tahun di Tengah Malam Berakibat Petaka

18 Februari 2022   21:34 Diperbarui: 18 Februari 2022   21:44 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ulang tahun biasanya identik dengan hadiah, kado dan surprise atau kejutan. Terlepas dirayakan atau tidaknya ulang tahun tersebut.

Biasanya juga sebelum diberikan hadiah, orang yang berulang tahun akan dikerjai terlebih dulu oleh orang-orang terdekat.

Zaman saya sekolah telur dan tepung menjadi senjata teman-teman untuk mengerjai mereka yang sedang berulang tahun. Yaitu dengan cara menceplokkan telur ke kepala kemudian disiram tepung.

Kalau di dalam keluarga biasanya dengan membangunkan orang yang berulang tahun untuk tiup lilin tepat di jam 00.00 wib. Hal tersebut bisa dilakukan oleh keluarga sendiri. Bisa juga oleh teman dekat atas persetujuan orang rumah.

Ada juga yang mengerjai orang yang berulang tahun dengan cara marah-marah tanpa sebab. Atau sebaliknya. Mendiamkan tanpa sebab juga. Intinya semua yang dilakukan untuk memberi kejutan.

Namanya kejutan tentu si penerima kejutan tidak tahu apa-apa. Lalu bagaimana perasaan si penerima kejutan tersebut? Nah, hal tersebut yang mesti dipikirkan.

Rata-rata sih orang yang berulang tahun akan terkejut lalu berganti rasa senang. Karena dihujani dengan ucapan selamat dan hadiah. Tapi apa iya semua yang berulang tahun merasakan hal demikian?

Ternyata tidak semua merasa senang diberikan kejutan semacam itu. Adik saya contohnya. Kami tidak serumah karena sudah berkeluarga. Jadi memberi ucapan saja melalui telepon. Kemudian esok harinya barulah kami semua mengunjungi adik yang berulang tahun tersebut sekaligus membawa kado untuknya.

Kami janjian dengan sepupu-sepupu dan kerabat dekat yang memiliki niat sama. Meski adik yang berulang tahun tidak mengadakan acara khusus. Kami saja yang ingin kumpul-kumpul  menyenangkan adik yang berulang tahun.

Selain membawa kado, kami pun membawa makanan untuk dimakan bersama-sama. Biasanya adik saya akan berteriak menyambut kedatangan kami.

"Ya, ampun. Orang enggak ada acara apa-apa sih."

Selanjutnya ia akan memesan makanan tambahan untuk pelengkap. Intinya kumpul-kumpul bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Seru saja.

Namun tidak demikian dengan ulang tahunnya kali ini. Ketika kami datang tak ada teriakan seperti biasa. Suasana rumahnya hening. Suaminya mengatakan kalau adik saya di kamar saja. Sedang tidak enak badan.

"Sakit apa? Kok enggak bilang di WAG?"

Lalu mengalirlah cerita tentang kejadian jam 00.00 wib. Teman-teman dekatnya datang tengah malam membangunkan dirinya tanpa sepengetahuan si suaminya pula. Berhubung sudah datang dan mengatakan maksud kedatangannya, tentu si suami tidak enak untuk melarangnya.

Maka masuklah si teman-teman dekat ke kamar dan membangunkan adik saya secara tiba-tiba. Adik saya tentu saja kaget. Sedang nyenyak-nyenyaknya tidur dikejutkan dengan suara berisik mereka. 

Begitu terbangun tidak bisa marah. Karena menghargai teman-temannya yang sudah jauh-jauh datang.

Padahal adik saya merasa kepalanya pusing akibat kaget tersebut. Apalagi ia seharian sudah capek mengurus keperluan anaknya. Baru tidur sebentar sudah dikagetin. 

Esok harinya adik saya merasa tak enak badan. Vertigo dan sakit asam lambungnya kambuh. Makanya ia tiduran saja di kamar.
Saya yang mendengar ceritanya jelas emosi.

"Memangnya mereka enggak tahu kalau Lo punya vertigo dan asam lambung? Enggak boleh capek dan harus banyak istirahat."

"Ya, tahu. Mereka pikir cuma surprise gitu aja sih. Sebentar pula."

"Halah. Enggak perlu surprise-surprisean kalau bikin orang susah."

Benar bukan? Untuk apa memberi surprise kalau akhirnya membuat susah. Membawa petaka bagi orang yang berulang tahun. Sebab adik saya benar-benar jatuh sakit sampai dilarikan ke IGD.

Wajarkan jika saya tidak setuju dengan surprise semacam ini? Sebab kondisi fisik orang berbeda-beda. Rupanya tak hanya saya saja. Sebagian besar mereka yang mengetahui cerita ini tidak setuju juga. Hanya saja mereka merasa tak enak hati.

"Sebenarnya saya juga enggak suka kejutan kayak gini. Tapi mau marah gimana juga," ujar seorang tetangga.

Disusul komentar dari yang lain. Yang intinya sama. Menentang tapi tak kuasa menolak. Dengan demikian mesti berhati-hati dalam memberikan surprise ulang tahun. Bisa-bisa berubah jadi petaka. Semoga tidak terulang. (EP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun